Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Rusia Hujani Ukraina dengan Hampir 70 Rudal dan Ratusan Drone, Tewaskan Setidaknya 12 Orang

Rahman Asmardika , Jurnalis-Senin, 26 Mei 2025 |08:09 WIB
Rusia Hujani Ukraina dengan Hampir 70 Rudal dan Ratusan Drone, Tewaskan Setidaknya 12 Orang
Bangunan hancur di Ukraina akibat serangan rudal Rusia.
A
A
A

KYIV - Pasukan Rusia meluncurkan 367 pesawat nirawak dan puluhan rudal ke sjumlah kota Ukraina dalam serangan udara terbesarnya sejak perang dimulai tiga tahun lalu. Serangan ini menewaskan setidaknya 12 orang dan melukai puluhan lainnya, menurut sejumlah pejabat.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy meminta Amerika Serikat (AS), yang telah mengambil sikap publik yang lebih lunak terhadap Rusia dan pemimpinnya, Vladimir Putin, sejak Presiden Donald Trump menjabat, untuk angkat bicara.

"Keheningan Amerika, dan keheningan negara lain di dunia hanya akan menyemangati Putin," tulisnya di Telegram, sebagaimana dilansir Reuters.

"Setiap serangan teroris Rusia seperti itu adalah alasan yang cukup untuk sanksi baru terhadap Rusia."

Serangan Udara Terbesar

Itu adalah serangan terbesar dalam perang dalam hal senjata yang ditembakkan, meskipun serangan lain telah menewaskan lebih banyak orang.

Angkatan udara Ukraina mengatakan Rusia telah meluncurkan 298 pesawat tanpa awak dan 69 rudal dalam serangan tersebut, sementara Akun pengamat perang AMK Mapping di X, dahulu Twitter, memperkirakan Rusia meluncurkan 63 rudal, termasuk rudal balistik Iskander-M dan rudal jelajah Kalibr. Pihak Ukraina mengklaim berhasil menjatuhkan 266 pesawat tanpa awak dan 45 rudal.

Menteri Dalam Negeri Ihor Klymenko mengatakan 12 orang tewas dan 60 lainnya luka-luka. Sebelumnya, jumlah korban tewas yang diberikan secara terpisah oleh otoritas regional dan tim penyelamat menyebutkan jumlah korban tewas mencapai 13 orang.

 

Kerusakan meluas ke sejumlah pusat regional, termasuk kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv, serta Mykolaiv di selatan dan Ternopil di barat.

Di Kyiv, Tymur Tkachenko, kepala administrasi militer kota, mengatakan 11 orang terluka dalam serangan pesawat nirawak. Tidak ada kematian yang dilaporkan di ibu kota, meskipun empat orang tewas di wilayah sekitar kota, menurut para pejabat.

Ini adalah serangan udara besar kedua dalam dua hari. Pada Jumat, (23/5/2025) malam, Rusia meluncurkan puluhan pesawat nirawak dan rudal balistik ke Kyiv dalam gelombang yang berlanjut sepanjang malam.

Desakan Gencatan Senjata

Serangan itu terjadi saat Ukraina dan Rusia bersiap untuk melaksanakan hari ketiga dan terakhir pertukaran tahanan di mana kedua belah pihak akan menukar total 1.000 orang. Utusan Khusus AS untuk Ukraina Keith Kellogg mengatakan pada Minggu, (24/5//2025) bahwa serangan itu merupakan "pelanggaran yang jelas" terhadap Protokol Perdamaian Jenewa 1977 dan menyerukan gencatan senjata segera.

Ukraina dan sekutu-sekutunya di Eropa telah berupaya mendesak Moskow untuk menandatangani gencatan senjata selama 30 hari sebagai langkah awal untuk menegosiasikan akhir perang yang telah berlangsung selama tiga tahun.

Upaya mereka mengalami pukulan awal minggu ini ketika Trump menolak untuk memberikan sanksi lebih lanjut kepada Moskow karena tidak menyetujui penghentian pertempuran segera, seperti yang diinginkan Kyiv.

 

"Tanpa tekanan, tidak ada yang akan berubah dan Rusia beserta sekutunya hanya akan membangun kekuatan untuk pembunuhan semacam itu di negara-negara Barat," tulis kepala staf presiden Ukraina Andriy Yermak di Telegram.

"Moskow akan berperang selama masih memiliki kemampuan untuk memproduksi senjata."

Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa unit pertahanan udaranya telah mencegat atau menghancurkan 95 pesawat nirawak Ukraina selama periode empat jam. Wali Kota Moskow, Sergei Sobyanin, mengatakan 12 pesawat nirawak Ukraina telah dicegat dalam perjalanan mereka menuju ibu kota.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement