Adapun Rafale sendiri merupakan pesawat tempur yang juga telah dibeli TNI untuk memperkuat TNI AU. Kontrak pembelian pun sudah berjalan untuk pembelian 42 unit Rafale sejak 2024.
Politisi PDI Perjuangan dari daerah pemilihan Jabar IX (Subang, Majalengka, Sumedang) ini menilai belum ada rencana pembelian J-10C mengingat pesawat tempur yang dibeli pemerintah sebelumnya juga belum hadir.
"Yang kita beli saja belum ada hadir (Rafael), jadi belum ada rencana beli J-10C," tandas pria yang menyandang pangkat militer terakhirnya sebagai Mayor Jenderal TNI AD ini.
Spekulasi pemerintah Indonesia bakal membeli pesawat tempur J-10C dari China memang jadi isu hangat di tengah kelanjutan nasib kesepakatan pembelian jet tempur F-15EX dari Amerika Serikat yang sebelumnya telah diumumkan.
J-10C dikenal sebagai jet tempur generasi keempat yang telah dimodernisasi. Selain memiliki kemampuan manuver tinggi dan tidak terlihat dari radar musuh, pesawat ini juga harganya lebih murah dibandingkan jet-jet buatan Barat seperti F-15EX atau Rafale dari Prancis.
(Fetra Hariandja)