Dengan serangan rudal Iran yang terus berlanjut hampir setiap hari, persediaan pertahanan udara Israel kini berada di bawah tekanan berat. Tanpa pasokan cepat dari Amerika Serikat atau intervensi langsung, Israel dapat mempertahankan sistem pertahanan rudalnya selama 10 atau 12 hari lagi jika Iran mempertahankan tempo serangan yang stabil, sumber yang diberi pengarahan tentang intelijen AS dan Israel mengatakan kepada WSJ.
"Sistemnya sudah kewalahan. Sebentar lagi, mereka mungkin harus memilih rudal mana yang akan dicegat," kata sumber itu.
Tekanan itu mulai terlihat dengan semakin banyaknya rudal Iran yang menghantam wilayah Israel. Pada Minggu, serangan Iran menghantam pelabuhan Haifa dan depot penyimpanan minyak dan pada Selasa, (17/6/2025) serangan lain mengenai kompleks intelijen Israel di utara Tel Aviv.
Sejauh ini, pemerintah Israel telah mengonfirmasi 24 kematian dan lebih dari 600 cedera sejak eskalasi terbaru dimulai. Namun, kerusakan yang luas terlihat pada foto-foto yang dibagikan di media sosial, termasuk dari Tel Aviv dan Haifa.
(Rahman Asmardika)