Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Peringatkan AS Agar Tak Serang Iran, Rusia Bakal Turun Tangan?

Rahman Asmardika , Jurnalis-Kamis, 19 Juni 2025 |15:25 WIB
Peringatkan AS Agar Tak Serang Iran, Rusia Bakal Turun Tangan?
Ilustrasi. (Foto: Unsplash)
A
A
A

ST PETERSBURG - Rusia memperingatkan Amerika Serikat (AS) untuk tidak bergabung dengan Israel dan menyerang Iran. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov pada Rabu, (18/6/2025) mengatakan bahwa tindakan AS itu akan benar-benar mengganggu stabilitas Timur Tengah.

Rusia menandatangani kemitraan strategis dengan Iran pada Januari dan juga memiliki hubungan dengan Israel, meskipun hubungan tersebut telah tegang akibat perang Moskow di Ukraina. Tawaran Rusia untuk menjadi penengah dalam konflik Israel-Iran belum diterima.

Ryabkov, yang berbicara di sela-sela forum ekonomi di St Petersburg, mengatakan kepada kantor berita Interfax bahwa Moskow mendesak Washington untuk menahan diri dari keterlibatan langsung.

"Ini akan menjadi langkah yang akan secara radikal mengacaukan seluruh situasi," kata Ryabkov sebagaimana dikutip Interfax. Ryabkov juga  dan mengkritik "opsi spekulatif dan dugaan" tersebut.

Kepala dinas intelijen luar negeri SVR Rusia, Sergei Naryshkin, mengatakan situasi antara Iran dan Israel sekarang kritis dan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova mengatakan serangan Israel terhadap infrastruktur nuklir Iran berarti dunia berada "hanya beberapa milimeter" dari bencana.

"Fasilitas nuklir sedang diserang," kata Zakharoiva kepada Reuters, seraya menambahkan bahwa pengawas keselamatan nuklir PBB telah mencatat kerusakan tertentu.

 

"Mana (kekhawatiran) seluruh masyarakat dunia? Di mana semua pencinta lingkungan? Saya tidak tahu apakah mereka mengira mereka jauh dan gelombang (radiasi) ini tidak akan mencapai mereka. Baiklah, biarkan mereka membaca apa yang terjadi di Fukushima," katanya, merujuk pada kecelakaan pada 2011 di pabrik nuklir Jepang.

Israel mengatakan telah menyerang fasilitas nuklir Iran untuk mencegah Teheran mengembangkan senjata atom. Iran membantah berupaya mendapatkan senjata nuklir.

Putin Tawarkan Mediasi Rusia

Dalam pakta kemitraan strategis 20 tahun yang ditandatangani pada Januari oleh Presiden Vladimir Putin dan Presiden Iran Masoud Pezeshkian, Rusia tidak berjanji untuk membantu Teheran secara militer dan tidak berkewajiban untuk melakukannya meskipun kedua negara memiliki hubungan militer yang erat.

Putin, yang telah kehilangan mitra penting di Timur Tengah dengan jatuhnya Bashar al-Assad dari Suriah Desember lalu, berbicara dengan Presiden AS Donald Trump melalui telepon pada Sabtu, (14/6/2025). Ia menawarkan jasa Moskow sebagai mediator, yang menurut Trump ia terbuka untuk itu sebelum menuntut "penyerahan tanpa syarat" Iran.

Sumber yang mengetahui diskusi internal AS mengatakan Trump dan timnya sedang mempertimbangkan opsi termasuk bergabung dengan Israel dalam serangan terhadap situs nuklir Iran.

Sergei Markov, mantan penasihat Kremlin, mengatakan konflik tersebut - meskipun ditentang oleh Rusia - dapat menghasilkan beberapa manfaat bagi Moskow termasuk harga minyak yang lebih tinggi, lebih banyak keinginan dari China untuk minyak Rusia karena kesulitan mendapatkan minyak Iran dan realokasi sumber daya militer AS dari Ukraina.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement