Dalam bidang pengelolaan sampah, Pramono menyoroti program Jakarta Bersih, Dunia Melirik, dengan mengoperasikan empat lokasi Tempat Pengolahan Sampah dengan prinsip Reduce (pengurangan), Reuse (penggunaan kembali), dan Recycle (daur ulang) atau TPS3R, serta meresmikan fasilitas Refuse-Derived Fuel (RDF) Rorotan, Jakarta Utara, yang berbasis teknologi tinggi dan partisipatif.
Di sektor ketahanan pangan, Pemprov DKI juga akan terus mendorong BUMD Pangan untuk memperluas kerja sama antardaerah. Hal ini bertujuan menjaga stabilitas distribusi dan memperkuat ketahanan pangan Jakarta.
"Jakarta harus mendukung kestabilan ekonomi nasional secara berkelanjutan. Oleh karena itu, kami aktif menjalin kerja sama dengan berbagai daerah guna memastikan kebutuhan pangan warga Jakarta terpenuhi," ucapnya.
Pramono mengajak seluruh pemangku kepentingan memperkuat kolaborasi antara eksekutif dan legislatif demi menyukseskan transformasi Jakarta ke depan. Ia juga menyerukan semangat baru bagi seluruh warga untuk melanjutkan pembangunan yang berorientasi masa depan tanpa melupakan sejarah dan budaya.
“Bersama, kita songsong 500 tahun Jakarta dengan tekad menjadikannya sebagai Kota Global dan Berbudaya yang mengedepankan inovasi, keberlanjutan, dan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Pembangunan Jakarta ke depan tentunya akan diarahkan untuk menciptakan konektivitas antara kegiatan ekonomi, sosial, dan budaya. Berbagai program pun disiapkan, antara lain:
a. Blok M: 'Rasa Jakarta, Citra ASEAN'
Blok M akan direvitalisasi dan dilakukan rebranding Terminal Blok M agar kawasan ini menjadi pusat belanja, hiburan, serta ruang kultural, kreatif, dan kolaboratif yang mencerminkan identitas Jakarta sebagai kota ASEAN.