JAKARTA - Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menepis isu dua kandidat duta besar (dubes) RI untuk Amerika Serikat (AS) yakni mantan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dan Utusan Khusus Presiden Bidang Perdagangan Internasional serta Kerja Sama Multilateral Mari Elka Pangestu.
"Yang pasti dua-duanya bukan," kata Dasco saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (26/6/2025).
Dasco enggan mengungkap kandidat kuat yang akan mengisi posisi diplomat RI di AS. Pemerintah akan mengirimkan daftar nama untuk mengisi pos Dubes RI untuk AS dalam waktu dekat.
"Dari usulan yang disampaikan pemerintah dalam waktu yang secepatnya, karena kita baru masuk dari masa sidang, kita akan segera proses," ucap Dasco.
Sekadar informasi, posisi Duta Besar yang berada di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Washington DC, Amerika Serikat sudah kosong selama hampir 2 tahun.
Dubes Indonesia untuk AS kosong setelah Rosan Roeslani tak lagi menjabat pada 17 Juli 2023 lalu. Saat itu, Rosan diangkat Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai Wakil Menteri BUMN.
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengaku telah mendapat informasi bahwa Pemerintah telah menyiapkan sejumlah figur untuk mengisi jabataj duta besar (dubes) RI untuk negara tetangga, termasuk Amerika Serikat (AS). Bahkan, kata Dasco, Pemerintah telah menyiapkan nama calon Dubes RI untuk dikirim ke DPR RI.
Hal itu disampaikan Dasco merespon pertanyaan adanya dorongan DPR RI ke Pemerintah untuk menyiapkan calon Dubes RI yang kosong di sejumlah negara, termasuk AS.
"Kami dapat informasi dari pemerintah bahwa beberapa pos penting itu orangnya sudah siap dan sudah siap juga dikirim ke DPR untuk dilakukan sesuai mekanisme yang ada di DPR," ujar Dasco saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (24/6/2025).
Dasco pun mengaku telah mengetahui nama calon Dubes RI dari Pemerintah. Namun ia enggan membocorkannya sebelum ada pengumuman resmi dari Pemerintah.
"Namanya sudah di DPR, tapi sudah diinformasikan, tetapi kita akan tunggu resminya nanti dari pemerintah," tutur Dasco.
(Fetra Hariandja)