Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Hadiri Penutupan Grebeg Suro, Menbud Sebut Reog sebagai Cerminan Kekayaan Budaya Indonesia

Anindita Trinoviana , Jurnalis-Jum'at, 27 Juni 2025 |13:39 WIB
Hadiri Penutupan Grebeg Suro, Menbud Sebut Reog sebagai Cerminan Kekayaan Budaya Indonesia
Menbud Fadli Zon hadiri langsung penutupan Grebeg Suro di Alun-alun Ponorogo. (Foto: dok Kemenbud)
A
A
A

Bupati Sugiri Sancoko, menyampaikan bahwa Grebeg Suro 2025 bukan sekadar perayaan tahunan, melainkan juga panggung seni budaya dan etalase potensi industri kreatif Ponorogo. 

“Reog telah ditetapkan sebagai ICH UNESCO, dan kini kami mendaftarkan kota yang kita cintai ini ke UNESCO Creative Cities Network. Semoga di akhir tahun nanti, Allah meridhoi, dan UNESCO menetapkan Ponorogo sebagai bagian dari jejaring kota kreatif dunia,” kata Bupati Sugiri.

Acara ini tidak hanya melibatkan para seniman senior, namun juga generasi muda dalam upaya regenerasi budaya. Hal tersebut menunjukkan bahwa melalui festival ini, transmisi dan regenerasi seniman Reog Ponorogo tak pernah terputus. Dari masa ke masa, para seniman terus hadir, menjaga serta mewarisi kebudayaan luhur tersebut. 

Hadir dalam pembukaan, Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, Bupati Jombang,  Warsubi; Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo; Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi; Wali Kota Magelang, Damar Prasetyono; Wakil Wali Kota Madiun, F. Bagus Panuntun; Anggota DPR dan DPD RI; Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian; Direktur Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan; Staf Ahli Kementerian Pariwisata; serta Staf Ahli Pemerintah Provinsi Jawa Timur

Hadir mendampingi Menteri, Staf Khusus Menteri Bidang Sejarah dan Pelindungan Warisan Budaya, Basuki Teguh Yuwono; Staf  Khusus Menteri Bidang Hukum dan Kekayaan Intelektual, Putri Woelan Sari; Staf Khusus Bidang Protokoler dan Rumah Tangga, Rachmanda Primayuda; Sekretaris Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Wawan Yogaswara; Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Sjamsul Hadi;  Direktur Diplomasi Kebudayaan, Raden Usman; serta Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X, Manggar Sari Ayuati. 

(Agustina Wulandari )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement