JAKARTA - Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, dr. Marwan al-Sultan tewas bersama anggota keluarganya dalam serangan udara Israel yang menghantam kediamannya, di kawasan Tal al-Hawa, sebelah barat daya Kota Gaza, pada Rabu 2 Juli 2025.
Berikut sejumlah fakta-faktanya:
1. Marwan al-Sultan dan Keluarga Tewas Dibom Israel
Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Marwan al-Sultan tewas bersama keluarganya dalam serangan Israel di Kota Gaza. Serangan itu terjadi di sebuah bangunan perumahan di barat daya Kota Gaza.
"Dengan penuh duka yang mendalam, saya sampaikan berita yang memilukan tentang gugurnya dr. Marwan Sultan dan keluarganya, setelah terjadi serangan langsung di rumah mereka,” ujar relawan lokal MER-C, seperti dikutip dari akun instagram MER-C Indonesia.
“Hati kami dipenuhi duka, dan kata-kata tidak dapat mengungkapkan besarnya kehilangan ini. Semoga Allah merahmati jiwa mereka, menganugerahkan mereka tempat terbaik di surga, dan memberikan ketabahan bagi semua yang mengenal dan mencintai mereka,” tuturnya.
2. Indonesia Berduka
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Judha Nugraha mengungkapkan turut berduka atas wafatnya Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, dr. Marwan al-Sultan.
Diketahui, dr. Marwan meninggal dunia bersama anggota keluarganya dalam serangan udara Israel, yang menghantam kediamannya, di kawasan Tal al-Hawa, sebelah barat daya Kota Gaza, Rabu (2/7/2025).
"Kami memonitor pemberitaan mengenai wafatnya dr. Marwan Al Sultan, Direktur RS Indonesia di Gaza. Kami turut berduka atas wafatnya dr. Marwan Al Sultan. Alm bukan warga negara Indonesia," kata Judha dalam keterangan resminya.
3. Kelompok Hak Asasi Muslim AS Kutuk Serangan Israel
Council on American-Islamic Relations (CAIR), kelompok hak asasi Muslim dan Arab yang berbasis di Amerika Serikat, mengecam serangan Israel yang menewaskan Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara, Marwan al-Sultan dan anggota keluarganya.
Kelompok hak asasi ini mengatakan, bahwa pasukan Israel secara sistematis telah menargetkan pekerja medis dan infrastruktur kesehatan di Gaza selama perang.
"Kami mengutuk keras pembunuhan pemerintah Israel terhadap Marwan Al-Sultan, direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, bersama keluarganya," kata Direktur Nasional CAIR, Edward Ahmed Mitchell, seperti dikutip dari aljazeera, Kamis (3/7/2025).
4. Israel Targetkan Staf Medis di Gaza
Direktur Nasional CAIR, Edward Ahmed Mitchell mengatakan, organisasi medis di Amerika Serikat dan di seluruh dunia memiliki kewajiban moral untuk mengutuk genosida pemerintah Israel di Gaza, terutama penargetan sistematis terhadap dokter, perawat, dan rumah sakit.
“Pasukan Israel sengaja menargetkan staf medis dan mengubah zona distribusi bantuan menjadi lokasi eksekusi agar Gaza tidak dapat dihuni. Asosiasi medis harus mengakhiri kebungkaman mereka,” tutupnya.
5. Marwan al-Sultan, Dokter Ahli Jantung Ternama
Marwan al-Sultan, seorang dokter ahli jantung ternama dan direktur rumah sakit Indonesia, adalah petugas kesehatan ke-70 yang terbunuh oleh serangan Israel dalam 50 hari terakhir. Informasi itu disampaikan organisasi medis Palestina. Dokter Marwan meninggal usai Israel mengebom kediamannya.
Dilansir dari The Guardian, dr Marwan al-Sultan, seorang ahli jantung yang terkenal dan sangat berpengalaman serta direktur rumah sakit Indonesia di Jalur Gaza. Hal tersebut disampaukan Healthcare Workers Watch (HWW), sebuah organisasi medis Palestina.
"Pembunuhan Dr Marwan al-Sultan oleh militer Israel merupakan kerugian yang sangat besar bagi Gaza dan seluruh komunitas medis, dan akan berdampak buruk pada sistem perawatan kesehatan Gaza," kata, Direktur HWW, Muath Alser, Rabu (2/7/2025).
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit al-Shifa di Gaza, dokter Mohammed Abu Selmia, yang mengaku sangat terkejut dan berduka.
“Dia adalah seorang sarjana terkemuka dan salah satu dari dua ahli jantung yang tersisa di Gaza. Ribuan pasien jantung akan menderita akibat pembunuhannya. Satu-satunya kesalahannya adalah bahwa dia adalah seorang dokter. Kami tidak punya pilihan selain bersikap tabah, tetapi rasa kehilangan itu sangat menghancurkan,” tuturnya.
(Awaludin)