BANYUWANGI - Kepolisian mendirikan pos pengaduan keluarga korban kapal feri KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali. Posko yang berada di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi itu untuk memudahkan mencari informasi terkini terkait kecelakaan.
Sejumlah warga mulai berdatangan memadati posko aduan di ruang tunggu Pelabuhan Ketapang ini. Mereka tampak gusar dan panik menanti kabar dari keluarga yang ikut menumpabg kapal tersebut.
Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra menjelaskan, posko aduan ini sebagai krisis center dan penyedia informasi. Selain itu, mendata laporan dari keluarga korban yang ada di dalam KMP Tunu Pratama Jaya.
"Kami membuat pos pengaduan keluarga korban di ruang tunggu ASDP Ketapang," kata Rama Samtama Putra, dalam keterangannya, Kamis (3/7/2025).
Petugas juga membuat posko gabungan di ruang pengawasan Pelabuhan ASDP Ketapang, Banyuwangi. Sementara proses evakuasi korban akan dipusatkan melalui empat titik yakni Pelabuhan Gilimanuk Bali, Banyuwangi Beach, Pantai Boom Marina, dan Pelabuhan Tanjungwangi.
"Kami juga berkoordinasi dengan GAPASDAP (Gabungan Perusahan Angkutan Sungai dan Laut), untuk membantu melakukan evakuasi korban tenggelamnya KM Tunu Pratama Jaya, termasuk membuat posko gabungan antar instansi di ruang monitoring ASDP Ketapang," jelasnya.
Sebelumnya, KMP Tunu Pratama Jaya sekitar pukul 00.15 WITA pada Kamis (3/7/2025) muncul kode merah dari tim operator Pelabuhan Gilimanuk dan salah satu nahkoda kapal lain, terhadap. KMP Tunu Pratama Jaya meminta tolong dan mengalami kebocoran mesin kapal.
Sekitar pukul 00.19 WITA KMP Tunu Pratama Jaya dilaporkan mengalami black out alias insiden di tengah laut.
(Fetra Hariandja)