Ia menambahkan, Indonesia adalah contoh nyata, bahwa perbedaan bukanlah persoalan. Perbedaan suku, agama, budaya, dan tradisi merupakan kekuatan dan fondasi utama jati diri bangsa. Keberagaman Indonesia sebagai bangsa majemuk namun tetap bersatu dalam satu naungan rumah. Bhinneka Tunggal Ika, yang berikrar berbangsa satu, bangsa Indonesia dan berbahasa satu, bahasa Indonesia, memegang peranan penting dalam narasi tentang upaya mewujudkan perdamaian.
"Hal ini menjadi dasar dalam upaya pemajuan kebudayaan, menekankan pada pemahaman dan pengakuan terhadap keberagaman multietnik dan budaya di Indonesia, melahirkan sikap toleransi dan kerukunan," tuturnya.
Menteri Kebudayaan turut menyoroti bencana kemanusiaan di Gaza sebagai contoh nyata dari genosida peradaban yang terjadi saat ini dan penghapusan memori sejarah umat manusia.
“Kehancuran Gaza bukan hanya tragedi geopolitik, tapi juga bencana budaya dan kemanusiaan. Negara dunia harus bersatu dalam memperjuangkan keadilan dan menegakkan hukum internasional, serta menolak segala praktek standar ganda dalam perjuangan kemerdekaan Palestina,” ujarnya.
Pemerintah Indonesia, lanjutnya, tetap konsisten mendukung hak-hak rakyat Palestina untuk merdeka dan berdaulat.
Fadli Zon menegaskan, bahwa di tengah dunia multipolar saat ini, Indonesia berkomitmen menjadi jembatan bagi kerja sama global dalam membangun stabilitas dan kerja sama dunia.