“Dialog antarperadaban adalah upaya sangat penting untuk menjembatani perbedaan serta membangun kepercayaan antarbangsa,” ujar Menteri Fadli Zon.
"Melalui pertukaran pengetahuan dan pembelajaran lintas budaya, kita dapat mendorong terwujudnya perdamaian, kemajuan, dan kemakmuran bersama," ucapnya.
Fadli juga menyoroti hasil kunjungan kenegaraan Presiden RI Prabowo Subianto ke Tiongkok pada November 2024 yang mempertegas hubungan strategis dan kerja sama budaya yang semakin erat antara kedua negara.
Dalam kesempatan ini, Fadli Zon memperkenalkan Indonesia sebagai negara dengan keberagaman budaya yang luar biasa dengan lebih dari 1.340 kelompok etnis, 718 bahasa daerah, serta lebih dari 2.213 warisan budaya takbenda (WBTB) yang telah terdata secara nasional dan lebih dari 50,000 WBTB potensial.
Selanjutnya, ia menggarisbawahi posisi penting Indonesia dalam sejarah manusia dengan penemuan Homo erectus dan Homo floresiensis di situs-situs arkeologi seperti Sangiran, Trinil, Ngandong, dan lukisan purba di Leang-Leang di Maros, Sulawesi Selatan.
"Selama berabad-abad, Nusantara telah menjadi “melting pot” beragam budaya dari berbagai bangsa dan peradaban tua yang berpadu secara dinamis, menghasilkan ragam ekspresi budaya, mencerminkan kekayaan sejarah dan keberagaman warisan budaya," kata Fadli.