Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

TNI Bantah OPM, 4 Pelajar Kembali ke Pangkuan NKRI Tanpa Paksaan

Jonathan Simanjuntak , Jurnalis-Senin, 14 Juli 2025 |22:46 WIB
TNI Bantah OPM, 4 Pelajar Kembali ke Pangkuan NKRI Tanpa Paksaan
Empat pelajar kembali ke pangkuan NKRI tanpa paksaan (Foto: Dok TNI)
A
A
A

JAKARTATNI membantah pernyataan yang dikeluarkan Manajemen Markas Pusat Komnas Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) atau Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada 12 Juli 2025 silam. Pernyataan mereka dianggap bentuk distorsi fakta dan mengaburkan realitas di lapangan.

Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, menegaskan, empat orang mantan OPM, yakni Eden Tabuni, Eranus Tabuni, Yopi Tabuni, dan Kilitus Murib, secara sadar dan sukarela melakukan ikrar kembali ke NKRI. Proses tersebut disaksikan aparat, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan pemerintah setempat.

“Pernyataan resmi yang mereka ucapkan bukan hasil paksaan atau rekayasa, tetapi berdasarkan kesadaran pribadi setelah menyadari bahwa perjuangan bersenjata OPM hanya membawa penderitaan dan tidak memberikan masa depan,” kata Kristomei, Senin (14/7/2025).

Kristomei menyebut TNI tak membantah keempat orang itu merupakan pelajar. Namun demikian, fakta di lapangan juga menunjukkan mereka direkrut dan bergabung secara aktif bersama OPM.

“Mereka memilih kembali ke pangkuan NKRI setelah adanya konflik internal dan perpecahan dalam tubuh OPM, serta ketakutan akan ancaman pembunuhan dari sesama anggota OPM karena dianggap tidak loyal,” ungkap Kristomei.

 

“Ini memperkuat bukti bahwa OPM mengeksploitasi/merekrut anak remaja untuk kepentingan aksi kekerasan. Ini merupakan bentuk pelanggaran terhadap hak anak dan hukum humaniter internasional,” sambungnya.

Kristomei juga menyebut, status pelajar dari keempatnya tidak serta merta menghilangkan keterlibatan mereka dalam aktivitas kelompok bersenjata. Menurutnya, banyak dokumentasi di lapangan menunjukkan bahwa TPNPB-OPM kerap merekrut dan memanfaatkan anak-anak dan remaja sebagai kurir, penjaga pos, mata-mata, bahkan pelaksana operasi bersenjata.

“Maka sangat keliru jika hanya karena mereka tercatat di sekolah, lalu dianggap tidak pernah terlibat,” ujarnya. 

Kristomei juga menyebut narasi TPNPB-OPM bahwa mereka tidak mengenal keempat nama tersebut dalam struktur organisasi mereka hanyalah siasat untuk menghindari malu dan menunjukkan kelompok mereka mulai kehilangan kader di akar rumput. Banyak mantan anggota yang memilih kembali ke NKRI karena kecewa dengan janji kosong dan kekejaman internal kelompok.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement