Menurut laporan resmi Kementerian Kesehatan Suriah, serangan ini menewaskan setidaknya tiga orang dan melukai 34 lainnya. Beberapa korban dilaporkan dalam kondisi kritis dan saat ini dirawat di rumah sakit setempat.
Media lokal seperti SANA dan Syrian TV menyebut bahwa serangan ini kemungkinan terkait dengan eskalasi konflik di wilayah Suwayda, di mana kelompok Druze yang kini berada di pihak oposisi dilaporkan terlibat bentrokan sengit dengan pasukan pemerintah.
Militer Israel, melalui pernyataan resminya, mengklaim bahwa operasi udara ini dilakukan sebagai langkah untuk “melindungi komunitas Druze” di selatan Suriah. Namun, bagi banyak warga Suriah, klaim tersebut dianggap sebagai alasan untuk semakin melemahkan kedaulatan negara yang telah dilanda perang selama lebih dari satu dekade.
Serangan ini menuai kecaman dari berbagai pihak di kancah internasional. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri menyampaikan keprihatinan mendalam dan mengecam keras tindakan militer Israel. Indonesia menyerukan kepada semua pihak untuk menghormati kedaulatan Suriah serta segera menghentikan segala bentuk aksi yang dapat memperburuk ketegangan di kawasan Timur Tengah.
(Rahman Asmardika)