JAKARTA - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menggelar perayaan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 yang digelar di Jalan Imam Bonjol dekat Bundaran Hotel Indonesia (HI), Menteng, Jakarta Pusat. Turut hadir istri Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Selvi Ananda.
Pantauan Okezone dilokasi, Minggu (207/2025), lebih dari 1.000 anak-anak dari Jakarta dan sekitarnya berpartisipasi aktif dalam rangkaian kegiatan. Kegiatan ini untuk memperkuat ikatan nasional serta menghormati nilai budaya lokal.
Acara dibuka dengan jalan santai bersama. Kemudian dilanjutkan dengan beragam permainan tradisional, seperti egrang, gobak sodor, tapak gunung, dan gelindingan (mendorong ban).
Selain istri Wapres, hadir juga Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Choiri Fauzi; Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar; Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti,
serta para istri menteri dari Kabinet Merah Putih.
Dalam momen itu, Selvi Ananda tidak sekadar hadir sebagai tamu kehormatan, namun aktif bermain, menghadirkan tawa ketika mencoba tapak gunung dan gelindingan bersama para anak. Aksinya mencuri perhatian dan memantapkan kesan bahwa para pemimpin nasional juga peduli pada dunia anak.
Menteri PPPA, Arifah Choiri Fauzi mengatakan kegiatan ini rangkaian dari peringatan HAN 2025 yang akan dipusatkan di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau pada 23 Juli mendatang.
"Ini adalah rangkaian dalam pelaksanaan Hari Anak Nasional yang dipusatkan di Indragiri Hulu 23 Juli 2025. Kami melakukan pendekatan yang berbeda peringatan Hari Anak Nasional yang biasanya sentralistik menjadi desentralisasi, biasanya di satu kota kita ubah menjadi perayaan Hari Anak Nasional ini dirayakan diseluruh sekolah di seluruh Indonesia," ucap Arifah.
Arifah menambahkan kegiatan dalam peringatan HAN 2025 ada empat dimulai dari senam sehat, permainan tradisional hingga dongen cerita kepahlawanan.
"Ada empat kegiatan yang dilaksanakan setiap sekolah ada senam sehat anak hebat yang diselenggarakan Kemendikdasmen, kedua permainan tradisional, ketiga lagu-lagu dan nyanyian daerah dan keempat adalah dongeng cerita tentang kepahlawanan," ungkapnya.
(Fetra Hariandja)