Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Israel Tembaki Massa yang Antre Bantuan di Gaza, 67 Orang Tewas

Rahman Asmardika , Jurnalis-Senin, 21 Juli 2025 |14:48 WIB
Israel Tembaki Massa yang Antre Bantuan di Gaza, 67 Orang Tewas
Warga mengantre bantuan kemanusiaan di Gaza. (Foto: UNRWA)
A
A
A

JAKARTA – Setidaknya 67 warga Palestina tewas akibat tembakan tentara Israel saat mereka menunggu truk bantuan PBB di Gaza utara pada Minggu (20/7/2025), kata Kementerian Kesehatan Gaza. Ini merupakan salah satu jumlah korban terbesar dari kekejaman Israel terhadap warga Palestina yang mencari bantuan makanan, yang berulang kali terjadi baru-baru ini.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa puluhan orang terluka dalam insiden tersebut. Sebelumnya, pada Sabtu (19/7/2025), tembakan tentara Israel menewaskan 36 orang, dengan enam orang lainnya tewas di dekat lokasi bantuan di selatan Gaza, menurut kementerian.

Militer Israel mengatakan pasukannya telah melepaskan tembakan peringatan ke arah kerumunan ribuan orang di Gaza utara pada Minggu untuk mengusir apa yang disebutnya sebagai “ancaman langsung”. Militer Israel juga mengatakan bahwa temuan awal menunjukkan angka korban yang dilaporkan dilebih-lebihkan, dan pihaknya “tidak secara sengaja menargetkan truk bantuan kemanusiaan”.

Israel tidak segera mengomentari insiden di selatan.

Program Pangan Dunia PBB (WFP) mengatakan bahwa tak lama setelah memasuki Gaza, konvoi WFP yang terdiri dari 25 truk yang membawa bantuan pangan bertemu dengan “kerumunan besar warga sipil yang kelaparan” yang kemudian ditembaki.

“WFP menegaskan kembali bahwa segala kekerasan yang melibatkan warga sipil yang mencari bantuan kemanusiaan sama sekali tidak dapat diterima,” kata WFP dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilansir Reuters.

Seorang pejabat Hamas mengatakan kepada Reuters bahwa kelompok militan tersebut marah atas meningkatnya jumlah kematian dan krisis kelaparan di wilayah kantong tersebut, dan hal ini dapat berdampak buruk pada perundingan gencatan senjata yang sedang berlangsung di Qatar.

 

Secara total, otoritas kesehatan mengatakan 90 orang tewas akibat tembakan dan serangan udara Israel di wilayah kantong tersebut pada Minggu.

Serangan Udara di Deir al-Balah

Pesawat Israel menyerang tiga rumah di daerah Deir al-Balah setelah sebelumnya menyebarkan selebaran yang mendesak warga untuk mengungsi dari pemukiman di daerah tersebut. Puluhan keluarga mulai meninggalkan rumah mereka, membawa beberapa barang yang mereka miliki. Ratusan ribu warga Gaza yang mengungsi telah berlindung di wilayah Deir al-Balah.

Militer Israel mengatakan mereka tidak memasuki distrik-distrik yang menjadi sasaran perintah evakuasi selama konflik saat ini, dan bahwa mereka terus “beroperasi dengan kekuatan besar untuk menghancurkan kemampuan musuh dan infrastruktur teroris di wilayah tersebut”.

Sumber-sumber Israel mengatakan alasan tentara sejauh ini tidak ikut serta adalah karena mereka menduga Hamas mungkin menyandera mereka di sana. Setidaknya 20 dari 50 sandera yang tersisa di Gaza diyakini masih hidup.

Krisis Kelaparan Makin Parah

Perserikatan Bangsa-Bangsa juga mengatakan pada Minggu bahwa warga sipil kelaparan dan membutuhkan bantuan mendesak.

Penduduk Gaza mengatakan bahwa semakin sulit menemukan makanan pokok seperti tepung. Kementerian Kesehatan menyebutkan setidaknya 71 anak meninggal karena kekurangan gizi selama perang, dan 60.000 lainnya menderita gejala kekurangan gizi.

 

Perang dimulai ketika militan yang dipimpin Hamas menyerbu Israel pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.200 orang dan membawa 251 sandera kembali ke Gaza.

Kampanye militer Israel terhadap Hamas di Gaza sejak saat itu telah menewaskan lebih dari 58.000 warga Palestina, menurut pejabat kesehatan, mengungsikan hampir seluruh penduduk dan menjerumuskan daerah kantong tersebut ke dalam krisis kemanusiaan.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement