BANDUNG – Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar telah memeriksa 11 orang saksi, terkait insiden dorong-dorongan dan terinjak-injaknya massa dalam acara Pesta Rakyat Garut di pernikahan anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
"Polres Garut telah memeriksa 11 saksi untuk dimintai keterangan terkait aksi dorong, dan terinjak-injaknya massa yang hendak masuk ke Pendopo Kabupaten Garut," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, Selasa (22/7/2025).
Hendra menambahkan, pihaknya akan menindaklanjuti pemeriksaan tersebut dengan mengirimkan surat undangan klarifikasi kepada beberapa pihak. Mereka adalah Asisten Administrasi Umum Pemkab Garut, lima anggota Polri, Kasat Pol PP, pihak GP WO, NAW WO, vendor MEGUNESIA, orang tua korban, serta warga sekitar lokasi kejadian.
Sementara itu, Syifa, salah satu korban yang saat ini masih menjalani perawatan di RSUD dr. Slamet Garut menjelaskan, dirinya datang ke lokasi karena ingin bertemu dengan Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM), dan Wakil Bupati Garut.
Namun, karena banyaknya masyarakat yang hadir, insiden tak terhindarkan. Syifa mengaku mengira KDM berada di Pendopo saat itu, namun ternyata informasi tersebut keliru.
Hendra pun menegaskan bahwa informasi yang menyebutkan KDM berada di lokasi kejadian tidak benar.
"Setelah diklarifikasi, sesungguhnya KDM pada hari Jumat, 18 Juli 2025 pukul 13.00 WIB, sedang dalam perjalanan menuju Trans Studio, dan tidak berada di Garut," jelas Hendra.
Syifa dan korban lainnya juga menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan KDM dan Kapolda Jabar yang menjenguk mereka di RSUD Garut.
(Awaludin)