Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kecam Rencana Israel Ambil Alih Penuh Gaza, DPR: Keji!

Achmad Al Fiqri , Jurnalis-Sabtu, 09 Agustus 2025 |20:34 WIB
Kecam Rencana Israel Ambil Alih Penuh Gaza, DPR: Keji!
Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Sukamta (Foto: Dok)
A
A
A

JAKARTA – Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Sukamta, mengecam keras rencana Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, untuk mengambil alih seluruh wilayah Jalur Gaza. Menurutnya, rencana itu sangat membahayakan keselamatan warga sipil.

Sukamta menilai rencana tersebut menunjukkan kekejian Israel. Ia menyebut, dalih melumpuhkan Hamas hanya alasan untuk menguasai Gaza.

“Ini menunjukkan betapa kejinya Israel. Mereka berdalih ingin melumpuhkan Hamas dan gerakan perlawanan lainnya, padahal maksud sesungguhnya adalah menguasai wilayah Gaza dan mengusir serta membunuh warga sipil sampai tidak ada lagi yang tersisa," ujar Sukamta. Sabtu (9/8/2025).

Menurutnya, bakal banyak korban sipil berjatuhan jika rencana ini terealisasi. Rencana Israel menguasai Kota Gaza juga menunjukkan pemerintahan Netanyahu tidak memiliki itikad baik untuk melakukan gencatan senjata.

“Selama ini Israel dan AS menuduh Hamas sebagai sebab belum tercapainya perundingan gencatan senjata. Padahal, sangat jelas yang menjadi penyebabnya adalah Israel. Israel hingga detik ini masih bernafsu untuk menguasai Gaza dan melakukan genosida,” tegas Sukamta.

Kendati demikian, Sukamta menyebut rencana Israel ini tentu akan sangat menghambat upaya gencatan senjata. Ia berharap dunia internasional tidak tinggal diam atas rencana tersebut. Apalagi, kata dia, sejumlah negara telah menunjukkan dukungan pada Palestina.

"Saya berharap negara-negara yang tergabung dalam deklarasi tersebut, utamanya Inggris, Prancis, dan Kanada, bisa turut mendesak dihentikannya rencana Israel tersebut. Karena jelas akan membahayakan rencana two-state solution," pungkasnya.

Sebelumnya, PM Israel Benjamin Netanyahu, menyatakan rencana tegas untuk mengambil alih seluruh wilayah Jalur Gaza. Ia menekankan tujuan utamanya bukan untuk mencaplok secara permanen, melainkan untuk menyingkirkan kelompok Hamas dan menjamin keamanan Israel.

Pernyataan tersebut disampaikan Netanyahu dalam wawancara eksklusif dengan media Amerika Serikat, FOX News, seperti dikutip pada Jumat 8 Agustus 2025.

“Kami berniat (mengambil alih kendali Gaza) untuk menjamin keamanan kami, menyingkirkan Hamas di sana," kata Netanyahu.

Ia menjelaskan setelah Hamas disingkirkan, Israel akan membentuk pemerintahan sipil lokal yang bebas dari pengaruh kelompok tersebut. Pemerintahan itu, menurutnya, akan didukung negara-negara Arab di kawasan.

“Kami tidak ingin berada di sana sebagai badan pemerintahan. Kami ingin menyerahkannya kepada pasukan Arab yang akan memerintah (sementara) dengan benar, tanpa mengancam kami dan memberikan kehidupan yang baik bagi warga Gaza," ujarnya.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement