JAKARTA- Suasana rumah mewah yang disebut merupakan rumah dinas Kejaksaan Agung (Kejagung) terpantau sepi dari aktivitas di akhir pekan ini. Rumah dinas ini berlokasi di Jalan Hang Tuah Raya Nomor 21, Jakarta Selatan.
Pantauan Okezone di lokasi, rumah yang terletak persis di tepi jalan Hang Tuah Raya ini terlihat tidak ada aktivitas. Gerbang berwarna hitam itu tertutup rapat.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung RI, Anang Supriatna membenarkan jika rumah mewah bernomor 21 di Jalan Raya Hang Tuah itu merupakan milik institusinya.
"(Benar) Itu rumah dinas Kejaksaan," kata Anang dikonfirmasi Okezone, Minggu (10/8/2025).
Anang menyebut jika rumah itu biasa digunakan untuk keperluan dinas. Namun, dia membantah dengan tegas jika disebutkan rumah tersebut menjadi tempat 'pemerasan' kepada pihak yang berperkara di Kejagung.
"Tidak benar (untuk pemerasan). (Rumah itu digunakan) untuk keperluan dinas," tuturnya.
Namun Anang tak menjelaskan lebih jauh ihwal keperluan dinas yang dimaksud. Dia juga enggan menjawab terkait adanya informasi tentang penjagaan ketat dari personel TNI.
Diketahui, rumah yang menjulang tinggi dengan tembok marmer dengan kelir berwarna cokelat itu belakangan menjadi sorotan di media sosial.
Keberadaan rumah milik Kejagung itu pun diakui oleh salah satu orang yang kerap beraktivitas di sekitar lokasi tersebut. Saat berbincang, dia mengaku jika rumah itu dijaga oleh satuan dari TNI.
"Yang jagaiin ada sih, Marinir yang jagaiin. Cuman saya enggak tahu nama jaksanya siapa," kata narasumber yang tak ingin diungkap identitasnya.
Pantauan di lapangan, ada lebih dari lima orang yang berjaga di rumah dinas tersebut. Ditambah, ada sekitar tiga orang yang diketahuinya kerap mengawasi aktivitas rumah tersebut dari kejauhan.
"Lebih (dari 5 orang yang jaga), banyak. Intelnya aja ada tiga, setiap malem nongkrong di situ (pos keamanan yang tak jauh dari rumah dinas)," ujarnya.
Hanya saja, ia melihat ketatnya penjagaan itu tak lagi sama seperti sebelum lebaran Idul Fitri 2025 kemarin. Sebab, kini rumah tersebut sudah jauh dari aktivitas sebagaimana sebelum lebaran.
(Fahmi Firdaus )