Dalam sambutannya, Menbud Fadli juga menggarisbawahi, prangko sebagai jembatan diplomasi yang menghubungkan berbagai bangsa. Lebih dari sekadar benda pos, prangko menjadi arsip yang merekam berbagai peristiwa bersejarah dan alat komunikasi pembangunan.
Sejalan dengan itu, Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi Restu Gunawan, dalam laporanya, mendorong peluncuran Prangko Para Pendiri Bangsa ini sebagai sarana edukasi kepada generasi muda Indonesia.
“Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini agar menjadi sarana promosi dan edukasi tentang peran dan jasa para tokoh bangsa khususnya kepada generasi muda Indonesia dan masyarakat internasional,” tuturnya.
“Saya kira ini temuan yang sangat bagus, belajar sejarah lewat prangko,” ucap Dirjen Restu seraya menutup laporan kegiatan.
Jatuh pada 12 Agustus, rangkaian peresmian pameran juga sekaligus memperingati hari lahir Bung Hatta.