Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Anugerah LSF 2025 Siap Apresiasi Perkembangan Film Nasional dan Budaya Sensor Mandiri

MNC Portal , Jurnalis-Kamis, 14 Agustus 2025 |20:12 WIB
Anugerah LSF 2025 Siap Apresiasi Perkembangan Film Nasional dan Budaya Sensor Mandiri
Lembaga Sensor Film Republik Indonesia (foto: dok ist)
A
A
A

JAKARTA - Lembaga Sensor Film Republik Indonesia (LSF RI) siap menggelar Anugerah LSF 2025, ajang penghargaan yang sudah memasuki tahun kelima. Tahun ini, tema yang diusung adalah “Suar Ragam Layar untuk Indonesia.” Tema ini menunjukkan bagaimana LSF berusaha jadi panduan yang jelas bagi berbagai jenis layar dan tontonan di Indonesia.

Anugerah LSF 2025 fokus mendukung Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri (GNBSM) yang sudah berjalan sejak 2021. Ada 18 kategori penghargaan, mulai dari Film Bioskop Semua Umur Sensor Mandiri Terbaik sampai Poster Film Sensor Mandiri Terbaik. Ada juga kategori khusus untuk televisi, seperti Televisi Sensor Mandiri Terbaik dan Televisi Peduli Pendidikan. Ketua Panitia, Gustav Aulia, menyebut kalau 90 persen materi yang disensor berasal dari lembaga penyiaran, jadi peran televisi sangat penting.

Penilaian dilakukan dengan ketat, salah satunya menilai film yang tidak melalui proses resensor atau pengurangan usia, serta menghargai individu dan institusi yang konsisten mengajak masyarakat memilih tontonan yang sesuai usia.

Ketua LSF, Naswardi bangga menyebut 2024 sebagai tahun terbaik perfilman nasional karena produksi film lokal berhasil melampaui film impor untuk pertama kalinya. 

“Ini jadi momen penting, sehingga kami ingin memberikan penghargaan tinggi lewat Anugerah LSF 2025,” kata Naswardi, Kamis (14/8/2025).

 

Materi yang dinilai datang dari lebih 58 ribu film dan iklan film yang masuk antara Agustus 2023 hingga Desember 2024. Penjurian dilakukan secara independen oleh tim yang beragam, terdiri dari 17 anggota LSF dan 20 tenaga sensor. Ketua Dewan Juri, Hadi Artomo, menjelaskan penilaian bukan cuma soal jumlah, tapi juga kualitas, edukasi, dan nilai budaya dalam film.

Yang menarik tahun ini, desain trofi Anugerah LSF berubah. Tidak lagi berbentuk gulungan pita film, trofi kini menampilkan bentuk api atau suar dengan motif ukiran dan batik khas Nusantara, yang merefleksikan semangat dan budaya Indonesia.

Menurut Undang-undang Nomor 33 Tahun 2009 tentang Perfilman, LSF bertugas menilai kelayakan film sebelum ditayangkan ke publik. Anugerah LSF 2025 ini jadi yang pertama digelar setelah Kementerian Kebudayaan berdiri sendiri, terpisah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Malam puncak Anugerah LSF akan digelar pada 7 September 2025 pukul 19.00 WIB dan disiarkan langsung oleh Indosiar. Acara ini akan dihadiri sekitar 420 tamu undangan, termasuk pelaku seni, pejabat negara, ekosistem perfilman, dan lembaga penyiaran.

LSF juga aktif melakukan literasi penyensoran agar para pelaku film sadar pentingnya memilah dan memilih tontonan yang sesuai aturan. Tujuannya supaya masyarakat terlindungi dari dampak negatif film yang tidak sesuai usia atau konten.

Dengan adanya Anugerah LSF 2025, diharapkan perfilman Indonesia makin maju dengan karya yang berkualitas, sehat, dan bermartabat bagi semua.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement