Sementara itu, narasumber Ahmad Syawqi memaparkan strategi pengelolaan perpustakaan berbasis teknologi informasi serta pemanfaatan bantuan buku bermutu dari Pemerintah RI tahun 2024–2025. Ia berharap materi yang disampaikan dapat menjadi pencerahan bagi pengembangan literasi di daerah.
Kegiatan berlangsung interaktif melalui sesi diskusi dan praktik langsung. Peserta juga menerima panduan rencana kerja yang dapat diimplementasikan di wilayah masing-masing.
Bimtek ini diikuti perwakilan SKPD terkait, 52 pengelola perpustakaan desa, dan Taman Baca Masyarakat (TBM) penerima bantuan buku bermutu sebanyak 1.000 eksemplar dari Perpustakaan Nasional RI.
Pemerintah daerah berharap, melalui program ini perpustakaan di Kotabaru dapat menjadi sahabat masyarakat dalam belajar sekaligus motor penggerak pembangunan berbasis inklusi sosial.
(Agustina Wulandari )