Direktur Mohammed Abu Salmiya mengatakan rumah sakit itu penuh sesak dengan pasien yang terluka di tengah pemboman Israel yang tak henti-hentinya dan para dokter melakukan semakin banyak amputasi karena mereka tidak mampu melawan infeksi luka.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, lebih dari 14.800 pasien membutuhkan perawatan medis yang menyelamatkan jiwa yang tidak tersedia di Gaza. Namun, meninggalkan Jalur Gaza tidak selalu cukup untuk menyelamatkan nyawa.
Marah Abu Zuhri, 20 tahun, tiba di Pisa dengan penerbangan kemanusiaan pemerintah Italia pada Rabu malam dalam kondisi sangat kurus. Rumah Sakit Universitas Pisa mengatakan ia memiliki "gambaran klinis yang sangat kompleks" dan kondisi kesehatan yang sangat buruk, sebelum ia dilaporkan meninggal pada hari Jumat.
Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Gaza, Munir al-Bursh, mengatakan kepada Al Jazeera, 40.000 bayi di wilayah tersebut menderita malnutrisi parah di tengah kekurangan pangan yang parah akibat pembatasan bantuan Israel ke Gaza.
(Erha Aprili Ramadhoni)