“Dilain kemajuan teknologi juga membuka peluang bagi ancaman keamanan cyber yang semakin kompleks, insiden kebocoran data, serangan cyber hack, hingga sabotase sistem informasi dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal waktu dan tempat,” tuturnya.
Dia juga menambahkan, “melalui bimbingan teknis ini setiap peserta diharapkan dapat membawa pulang pengetahuan dan strategis praktis yang dapat diimplementasikan di unit kerja masing-masing."
Bimtek ini memiliki beberapa tujuan utama, antara lain sebagai upaya meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi insiden siber, serta memperkenalkan sertifikat elektronik Digital Tanda Tangan Elektronik.
Adapun bimtek selama satu hari ini diikuti sekitar 58 peserta yang merupakan agen siber dari perangkat daerah dengan menghadirkan narasumber dari Diskomnfo Provinsi Kalimantan Selatan Abdul Hafizh yang memaparkan tentang Pengacaman Sistem Elektronik Pemerintah Daerah Terhadap Risiko Insiden Siber, dan Mochamad Jazuly selaku narasumber dari Badan Siber dan sandi Negara (BSSN).
(Agustina Wulandari )