“Presiden Prabowo bahkan menggagas Indonesian Village di Madinah. Di sana akan ada hotel, rumah makan, dan berbagai fasilitas lain yang dikelola untuk masyarakat Indonesia. Ini bukan sekadar soal ibadah, tetapi juga rotasi ekonomi yang besar,” ucapnya.
Fadli juga menekankan kepemimpinan Presiden Prabowo dalam politik luar negeri. Ia menjelaskan bahwa Presiden mengambil kendali langsung dalam diplomasi internasional, termasuk sikap tegas terkait tragedi kemanusiaan di Gaza.
“Sebagai presiden, Pak Prabowo mengambil kendali langsung dalam kebijakan luar negeri. Beliau turut menyuarakan penghentian kekerasan di Gaza. Bahkan kita melihat kini banyak negara Barat mulai mengakui Palestina,” tuturnya.
Setelah pemaparan Menbud, sesi dialog dibuka dengan Agus Maksum, anggota MPUII yang menyoroti pentingnya implementasi Pasal 33 UUD 1945, khususnya mengenai penguatan Koperasi Merah Putih yang jumlahnya telah mencapai 80.000 unit.
Agus berharap koperasi dapat terkoneksi secara digital dan bahkan terintegrasi dengan platform transportasi daring, sehingga pemerataan ekonomi dapat lebih terjamin dan lapangan kerja baru terbuka bagi masyarakat.
Salim Abdullah, selaku anggota MPUII turut mengangkat isu penulisan sejarah bangsa, menurutnya sejarah memiliki peran sangat penting dalam membangun identitas dan kesadaran bangsa.