JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menyatakan komitmen Indonesia menuju swasembada pangan, dan energi sebagai langkah utama guna menghadapi tantangan global yang makin kompleks.
Anggota Komisi IV DPR RI, Rajiv menegaskan komitmennya untuk mengawal program swasembada pangan yang menjadi prioritas pemerintahan Presiden Prabowo.
“Kita tidak bisa bicara swasembada pangan hanya dari balik meja. Karena itu saya turun langsung, memberikan bantuan bibitnya, mendampingi prosesnya, dan hari ini kita panen hasilnya,” ujar Rajiv, Sabtu (4/10/2025).
Menurutnya, ia telah menyalurkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) dan benih padi untuk lahan seluas 400 hektare kepada 55 kelompok tani di Rancaekek. Bantuan tersebut, kata dia, merupakan bentuk nyata dukungan terhadap upaya swasembada pangan nasional.
Adapun bantuan yang diberikan meliputi 3 unit harvest combine untuk 3 gabungan kelompok tani (gapoktan), 7 unit rice transplanter untuk 7 gapoktan, 8 unit traktor roda dua untuk 8 kelompok tani, 3 unit traktor roda empat, 130 unit handsprayer (50 unit sudah disalurkan, masing-masing kelompok menerima 5 unit), dan 7 unit pompa air (3 inci) untuk 7 kelompok tani (sisanya masih dalam proses distribusi).
“Ketahanan pangan bukan jargon politik, tapi soal masa depan bangsa. Kalau kita ingin Indonesia swasembada pangan, maka petani harus dipastikan mendapat akses bibit, alsintan, dan pendampingan yang konsisten,” tegas Rajiv.
Ia menambahkan, perjuangan mewujudkan ketahanan pangan tidak bisa dibebankan hanya kepada pemerintah eksekutif. Menurutnya, legislatif melalui wakil rakyat di setiap daerah pemilihan juga memiliki peran strategis untuk memastikan program swasembada pangan berjalan efektif hingga ke akar rumput.
Rajiv juga mengutip pernyataan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, bahwa program prioritas pemerintahan Prabowo, seperti menjamin ketersediaan pupuk, benih, pestisida, serta kelestarian lingkungan hidup, merupakan arah kebijakan yang tepat.
“Ini bentuk komitmen Fraksi NasDem untuk mengawal dan menyukseskan program swasembada pangan, agar Indonesia berdaulat pangan dan petaninya sejahtera. Kita ingin petani punya posisi terhormat sebagai pilar ekonomi bangsa,” ucapnya.
Ia menegaskan, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai lembaga sangat penting untuk mempercepat terwujudnya swasembada pangan nasional.
“Pangan adalah kedaulatan bangsa, dan swasembada adalah harga diri Indonesia. Saya akan terus memperjuangkannya dari parlemen,” tutup Rajiv.
(Awaludin)