Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Update Insiden Ponpes Al Khoziny, Total 25 Korban Tewas

Muhammad Refi Sandi , Jurnalis-Minggu, 05 Oktober 2025 |06:55 WIB
Update Insiden Ponpes Al Khoziny, Total 25 Korban Tewas
Evakuasi korban yang tertimbung metertal bangunan terus dilakukan/Foto: BNPB
A
A
A

JAKARTA - Tim pencarian dan pertolongan (Search and Rescue—SAR) gabungan kembali menemukan 11 jenazah yang tertimbun reruntuhan gedung musala pondok pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Sabtu (4/10/2025) hingga pukul 23.37 WIB.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menjelaskan lokasi seluruh temuan itu berada di sektor A4. Rinciannya; korban pertama dievakuasi pada pukul 14.35 WIB, disusul korban kedua pada pukul 16.15 WIB. Sementara itu, potongan tubuh berupa kaki kanan ditemukan pada pukul 17.33 WIB di lokasi yang sama.

Kemudian korban ketiga ditemukan pada pukul 21.17 WIB, selanjutnya korban keempat dan kelima ditemukan secara bersamaan pada pukul 22.01 WIB. Adapun korban keenam ditemukan pada pukul 22.49 WIB, korban ketujuh pada pukul 23.02 WIB, korban kedelapan ditemukan pada pukul 23.04 WIB, kesembilan pada pukul 23.06 WIB, kesepuluh pada pukul 23.27 WIB, dan kesebelas pada pukul 23.30 WIB.

"Kesebelas jenazah dan satu bagian tubuh tersebut segera dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, Surabaya, untuk diidentifikasi lebih lanjut," kata Abdul dalam keterangannya, Minggu (5/10/2025).

Abdul menambahkan tim SAR gabungan sampai detik ini masih berupaya menemukan bagian dari potongan tubuh tersebut termasuk jenazah lainnya yang berpotensi dapat ditemukan kembali.

"Hasil penemuan kesebelas jenazah itu sekaligus menambah jumlah korban meninggal dunia sebanyak 25 orang. Sedangkan satu bagian tubuh yang tidak utuh itu belum dihitung sebagai penambahan jumlah korban meninggal dunia, sesuai standar prosedur oleh tim Disaster Victim Identification (DVI). Pihak yang berwenang tersebut masih membutuhkan beberapa indikator lain untuk melengkapi identifikasi," jelasnya.

Abdul Muhari mengatakan sesuai mandat hukum yang berlaku, penetapan identifikasi seluruh korban meninggal dunia harus melalui proses DVI agar dapat dipastikan secara sah, sekaligus menjaga martabat korban dan memberikan kepastian bagi keluarga. Proses ini juga penting untuk menghindari kesalahan administrasi maupun hukum, termasuk dalam penyerahan jenazah, pencatatan resmi, serta pemberian hak-hak keluarga seperti santunan atau bantuan pemerintah.

Hingga laporan saat ini per pukul 23.37 WIB, total korban yang berhasil dievakuasi tercatat sebanyak 129 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 104 selamat, 95 orang telah diperbolehkan pulang setelah mendapatkan perawatan medis, sementara delapan orang masih menjalani rawat inap di sejumlah rumah sakit rujukan, termasuk RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo, RS Delta Surya, RS Unair, RSU Dr. Soetomo dan RS Bhayangkara Surabaya. Satu orang tercatat tidak memerlukan perawatan medis lebih lanjut.

"Sedangkan yang masih dalam pencarian diperkirakan mencapai 38 orang, sebagaimana menurut daftar absensi santri yang dirilis pihak ponpes Al Khoziny," ucapnya.

Sampai Sabtu (4/10) malam hingga Minggu (5/10) dini hari, tim satgas gabungan terus melakukan proses pembersihan puing sekaligus operasi SAR yang difokuskan di sisi utara, khususnya pada bagian bangunan yang tidak lagi terintegrasi dengan struktur utama, untuk mempercepat penyelesaian operasi.

Selain berfokus dalam operasi SAR oleh satgas gabungan, penanganan darurat ini juga mencakup pendampingan dan pemenuhan kebutuhan dasar bagi keluarga korban, yang sejak hari pertama berada di sekitar lokasi kejadian.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) per hari ini telah mendirikan tenda pengungsi di RS Bhayangkara, Surabaya, demi memfasilitasi segala keperluan keluarga korban.

"Selain demi alasan kelayakan, keamanan dan kenyamanan bagi keluarga korban, tenda yang didirikan itu juga diharapkan dapat mempercepat proses identifikasi jenazah korban hingga penanganan lebih lanjut," ungkapnya.

(Fetra Hariandja)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement