Beda Pandangan Soal Family Office
Sebelumnya, hubungan keduanya sempat menjadi sorotan publik setelah muncul perbedaan pandangan dalam proyek family office yang tengah digagas pemerintah.
Luhut mengusulkan agar pemerintah menyalurkan Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp50 triliun per tahun ke Indonesia Investment Authority (INA) untuk memperkuat pendanaan proyek strategis nasional.
Ia menilai dana tersebut dapat menjadi mesin pertumbuhan ekonomi bersama Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
Namun, Purbaya menolak penggunaan dana itu tanpa pengawasan ketat. Ia menilai, dana pemerintah semestinya diarahkan ke sektor riil yang produktif, bukan sekadar diinvestasikan dalam instrumen obligasi.
“Saya enggak mau ngasih uang ke sana (INA), uangnya dibelikan bond lagi. Buat apa? Mending saya kurangin bond saya,” kata Purbaya, Sabtu (18/10/2025).
Purbaya juga menegaskan, lembaga seperti INA dan Danantara harus lebih aktif menarik investasi asing, bukan bergantung pada dana domestik.
“INA itu sovereign wealth fund, jadi seharusnya mengundang investor asing, bukan hanya mengandalkan dana dalam negeri,” ujarnya.
(Awaludin)