Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Nilai Perhiasan yang Dicuri dari Louvre Mencapai Rp1,7 Triliun

Rahman Asmardika , Jurnalis-Rabu, 22 Oktober 2025 |11:13 WIB
Nilai Perhiasan yang Dicuri dari Louvre Mencapai Rp1,7 Triliun
Permata milik Ratu Eugenie istri dari Napoleon III menjadi salah satu perhiasan yang dicuri. (Foto: Museum Louvre)
A
A
A

JAKARTA – Perampokan nekat di Museum Louvre pada Minggu (19/10/2025) menyebabkan hilangnya delapan item perhiasan yang nilainya mencapai 88 juta euro (sekitar Rp1,7 triliun), kata jaksa penuntut umum Prancis, mengutip kurator museum. Meski jumlahnya fantastis, Jaksa Laure Beccuau mengatakan bahwa perampokan itu memberikan kerugian yang jauh lebih besar terhadap warisan sejarah Prancis.

Di antara barang yang dicuri terdapat permata mahkota serta perhiasan yang dihadiahkan oleh dua Napoleon kepada istri mereka. Sebuah mahkota milik istri Napoleon juga sempat diambil pelaku, tetapi terjatuh saat melarikan diri dan telah ditemukan kembali oleh pihak berwenang.

Para pencuri menggunakan perkakas listrik dan hanya membutuhkan waktu kurang dari delapan menit untuk melancarkan aksinya, tak lama setelah museum yang paling banyak dikunjungi di dunia itu dibuka pada Minggu pagi.

Karena pencuri belum tertangkap lebih dari dua hari setelah peristiwa, para ahli khawatir perhiasan itu sudah lama hilang atau mungkin telah diubah bentuknya.

Beccuau mengungkapkan bahwa pengumuman nilai perhiasan tersebut diharapkan membuat para pencuri berpikir dua kali dan tidak menghancurkan barang rampasan. Ia menambahkan bahwa para pencuri tidak akan memperoleh seluruh uang yang mereka inginkan jika mereka berniat melebur perhiasan-perhiasan itu, demikian dilaporkan BBC.

Barang-barang yang diambil, yang sebelumnya disebut tak ternilai harganya, termasuk kalung berlian dan zamrud pemberian Kaisar Napoleon kepada istrinya, sebuah tiara yang dikenakan oleh Permaisuri Eugenie, istri Napoleon III, serta beberapa perhiasan milik Ratu Marie-Amelie.

 

Penyelidik menemukan mahkota yang rusak milik Permaisuri Eugenie di rute pelarian para pencuri—kemungkinan terjatuh saat para pelaku melarikan diri dengan tergesa-gesa.

Empat pencuri bertopeng menggunakan truk yang dilengkapi lift mekanis untuk masuk ke Galerie d'Apollon (Galeri Apollo) melalui balkon di dekat Sungai Seine. Dua dari mereka memotong jendela kaca di lantai pertama menggunakan pemotong cakram bertenaga baterai dan memasuki museum. Mereka lalu mengancam para penjaga di dalam, yang segera mengevakuasi gedung.

Para pencuri berusaha membakar kendaraan mereka di luar museum, tetapi upaya itu gagal karena dicegah oleh staf museum. Mereka kemudian melarikan diri menggunakan skuter.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyebut perampokan tersebut sebagai serangan terhadap warisan budaya Prancis.

Langkah-langkah keamanan telah diperketat di lembaga-lembaga budaya negara tersebut setelah terungkap bahwa salah satu dari tiga ruangan di Louvre tidak dilengkapi CCTV dan sistem alarm yang lebih luas tidak berbunyi.

 

Menteri Kehakiman, Gérald Darmanin, mengatakan protokol keamanan telah "gagal" dan menyayangkan pencuri dapat membawa truk modifikasi ke museum, sehingga menciptakan "citra buruk" bagi Prancis.

Pihak berwenang yakin pelaku merupakan tim profesional berdasarkan kecepatan dan keterorganisasian aksi mereka.

Para ahli mengatakan kemungkinan besar emas dan permata yang dicuri telah dilebur menjadi logam mulia, diselundupkan keluar negeri, dan dijual dengan harga jauh lebih murah.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement