JAKARTA – Direktur Utama PT KAI Bobby Rasyidin merapat ke Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, untuk mendapatkan arahan dari Presiden Prabowo Subianto hari ini, Senin (3/11/2025). Ia banyak mendapatkan arahan terkait perbaikan operasional kereta api sebagai transportasi umum.
Sebagai informasi, isu restrukturisasi utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sedang hangat dibicarakan saat ini. Bobby sendiri mengaku pertemuannya dengan Prabowo tidak banyak membahas persoalan tersebut.
Menurutnya, Prabowo hanya memastikan kepadanya bahwa urusan Kereta Cepat akan dibahas dalam kesempatan khusus.
“Terus terang tadi tidak banyak membahas mengenai itu, ya, lebih banyak membahas mengenai layanan kereta komuter, terutama yang ada di Jabodetabek. Tapi beliau sedikit menyinggung bahwa ini akan segera dibicarakan, yang untuk kereta cepat itu,” kata Bobby, Senin (3/11/2025).
Sementara itu, saat disinggung soal restrukturisasi utang proyek kereta cepat, ia enggan banyak bicara. Ia menegaskan, semua hal akan diurus oleh Danantara sebagai pengelola BUMN.
“Kami sudah koordinasi dengan Danantara sebagai holding dari KAI. Semua lagi dibicarakan antara Danantara dengan pemerintah juga tentunya,” ujar Bobby.
Diketahui, Presiden Prabowo telah membahas permasalahan utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh dalam rapat terbatas (ratas) yang dihadiri sejumlah menteri hingga petinggi Danantara beberapa waktu lalu. Pemerintah saat ini tengah mencari skema terbaik terkait persoalan tersebut.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menuturkan, utang Kereta Cepat Whoosh menjadi salah satu hal yang dibicarakan dalam ratas. Ia menyebut, hitung-hitungan nilai utang proyek kereta cepat juga dibahas.
“Termasuk kemungkinan-kemungkinan untuk kita bisa meminta kelonggaran dari sisi waktu pembayaran,” ujar Prasetyo di Antara Heritage Center, Jakarta, Kamis 30 Oktober 2025.
Dalam ratas tersebut, Prabowo memberikan instruksi kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, dan CEO Danantara Rosan Roeslani untuk membahas solusi pembayaran utang.
“Ya, kemarin dibahas. Kemudian Pak Airlangga, Menteri Ekonomi, Menteri Keuangan, kemudian CEO Danantara diminta untuk, sebagaimana tadi yang saya sampaikan, menghitung lagi detailnya, kemudian opsi-opsi untuk meminta, misalnya, perpanjangan masa pinjaman. Itu bagian nanti dari skenario-skenario skema yang terbaik,” kata dia.
(Arief Setyadi )