Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Presiden Macron Ultimatum Israel, Jangan Coba-Coba Mencaplok Tepi Barat

Tim Okezone , Jurnalis-Rabu, 12 November 2025 |13:59 WIB
Presiden Macron Ultimatum Israel, Jangan Coba-Coba Mencaplok Tepi Barat
Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Pemimpin Palestina Mahmoud Abbas/Foto: Anadolu
A
A
A

PARIS – Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan peran Prancis dalam rencana perdamaian Gaza setelah bertemu dengan pemimpin Palestina, Mahmoud Abbas, di Istana Élysée, Paris, pada Rabu (12/11/2025). Dukungan Prancis untuk Palestina mencakup peningkatan bantuan kemanusiaan dan dukungan politik.

Secara khusus, Macron mengkritik prospek rencana Israel menguasai Tepi Barat menyusul peningkatan kekerasan di wilayah Palestina tersebut.

“Rencana aneksasi (mencaplok), baik parsial maupun total, baik secara hukum maupun de facto, merupakan garis merah yang akan kami tanggapi dengan tegas bersama mitra-mitra Eropa kami,” kata Macron dalam konferensi pers bersama dengan Abbas seperti dilansir BBC.

Kekerasan yang dilakukan pemukim ilegal dan percepatan proyek permukiman telah mencapai tingkat baru dan mengancam stabilitas Tepi Barat. Hal ini merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional.

Pertemuan ini merupakan yang pertama antara kedua pemimpin di Élysée sejak Prancis secara resmi mengakui negara Palestina pada September lalu. Prancis menyebut Abbas sebagai Presiden Palestina, bukan hanya sebagai pemimpin Otoritas Palestina.

Menurut kantor berita resmi Palestina, Wafa, Abbas mengadakan pembicaraan dengan Macron dan juga Presiden Majelis Nasional Prancis, Yael Braun-Pivet. Pertemuan ini disebut sebagai bagian dari upaya untuk mengoordinasikan posisi antara kepemimpinan Palestina dan Prancis.

 

Prancis juga merupakan salah satu penyelenggara konferensi rekonstruksi Gaza yang dipimpin oleh Mesir yang akan berlangsung bulan ini

Macron berjanji mendukung reformasi konstitusional dan perombakan struktur pemerintahan Palestina setelah gencatan senjata di Gaza tercapai.

Abbas memperbarui komitmennya terhadap reformasi, termasuk mengadakan pemilihan presiden dan parlemen setelah perang berakhir.

“Kami hampir menyelesaikan draf konstitusi sementara negara Palestina, undang-undang tentang pemilihan umum dan partai politik,” tambah Abbas.


 

(Fetra Hariandja)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement