Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kemenag: Toleransi Jangan sebagai Slogan, tapi Hadir dalam Perilaku Sosial dan Kemanusiaan!

Fahmi Firdaus , Jurnalis-Senin, 17 November 2025 |18:40 WIB
Kemenag: Toleransi Jangan sebagai Slogan, tapi Hadir dalam Perilaku Sosial dan Kemanusiaan!
Kemenag: Toleransi Jangan sebagai Slogan, tapi Hadir dalam Perilaku Sosial dan Kemanusiaan!
A
A
A

Ali Ramdhani menilai Indonesia memiliki modal sosial besar berupa keragaman yang dirajut oleh nilai-nilai luhur setiap agama. Karena itu, peringatan Hari Toleransi menjadi momentum untuk memperkuat komitmen menjaga keberagaman dalam bingkai kebangsaan.

“Kerukunan bukan hanya konsep moral, tetapi kebutuhan bersama untuk masa depan Indonesia,” tandasnya.

Dirjen Bimas Buddha, Supriyadi juga mengungkapkan bahwa cita-cita Indonesia emas akan terwujud apabila seluruh elemen bangsa hidup dalam suasana rukun. Ia menyebut harmoni sebagai syarat kemajuan sosial dan ekonomi.  

Supriyadi mengapresiasi antusiasme peserta sebagai wujud nyata praktik toleransi di ruang publik. “Kita harus memastikan harmoni tetap menjadi nafas kehidupan berbangsa,” katanya.

Sementara, dari Bimas Hindu, I Nengah Duija mengutip filosofi Vasudhaiva Kutumbakam bahwa seluruh manusia adalah satu keluarga besar. Menurutnya, nilai itu relevan dengan kehidupan keagamaan di Indonesia yang kaya tradisi dan kearifan lokal.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement