“Wasudewa kutumbakam mengingatkan kita bahwa perbedaan tidak menjauhkan, tetapi justru menghubungkan,” ungkapnya.
I Nengah Duija menilai kegiatan ini memperlihatkan bahwa kerukunan merupakan kekuatan utama bangsa. “Indonesia kuat karena harmoninya,” katanya.
Dirjen Bimas Kristen, Jeane Marie Tulung menyampaikan bahwa Indonesia adalah rumah bersama yang dibangun atas prinsip persaudaraan. Ia mengungkapkan pentingnya menjaga ruang publik sebagai tempat perjumpaan antariman. “Torang semua bersaudara,” ujarnya.
Rohaniwan Ws. Lie Suprijadi Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu, menutup rangkaian sambutan dengan mengutip nilai Sehajani Watu Singsi—di empat penjuru lautan, semua adalah saudara.
Nilai itu kata dia selaras dengan prinsip kebangsaan Indonesia yang menghargai keberagaman. “Harmoni adalah jembatan kebajikan,” pungkasnya.
(Fahmi Firdaus )