JAKARTA – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Teuku Faisal Fathani mengungkapkan, saat ini terpantau tiga siklon yang mengepung wilayah Indonesia. Ketiganya yakni Siklon Bakung, bibit siklon 93S, dan bibit siklon 95S.
Faisal menjelaskan, Siklon Bakung berkembang di barat daya Lampung dan bergerak menjauhi Indonesia. Namun berdasarkan pemantauan BMKG, status siklon tersebut meningkat dari kategori 1 menjadi kategori 2.
Ia mengingatkan bahwa Siklon Tropis Senyar yang sebelumnya memicu cuaca ekstrem di wilayah Sumatera tercatat hanya berada pada kategori 1.
"Saat ini ada tiga siklon yang mengepung Indonesia, Bapak Presiden. Yang pertama adalah Siklon Bakung," kata Faisal, Selasa (16/12/2025).
BMKG memprediksi Siklon Bakung berpotensi bergerak mendekati wilayah Indonesia sehingga akan terus dipantau dalam dua hingga tiga hari ke depan. Faisal berharap siklon tersebut tidak memasuki wilayah Indonesia agar tidak berdampak pada peningkatan curah hujan.
"Kami akan terus memantau dinamika siklon ini. Harapannya tidak masuk atau mendekat kembali hingga memengaruhi curah hujan di Indonesia," ujarnya.
Selain Siklon Bakung, BMKG juga memantau keberadaan bibit siklon 93S di wilayah Bali, Nusa Tenggara, dan Jawa Timur. Sementara itu, bibit siklon 95S terpantau berada di selatan Papua.
Menurut Faisal, keberadaan siklon dan bibit siklon tersebut berpotensi meningkatkan curah hujan tinggi hingga sangat tinggi, serta memicu gelombang tinggi di perairan sekitar wilayah terdampak.
"Kami sudah menyampaikan kepada masyarakat, bekerja sama dengan BNPB, BPBD, dan Basarnas, agar tetap tenang, namun selalu waspada terhadap potensi hujan lebat dan gelombang tinggi," tegasnya.
Faisal juga memastikan Indonesia tidak sendirian dalam menghadapi potensi ancaman cuaca ekstrem ini. Ia menyebut Indonesia telah ditunjuk oleh Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization/WMO) sebagai Tropical Cyclone Warning Center.
Dalam kapasitas tersebut, Indonesia terus berkoordinasi dengan Australia, Jepang, dan India untuk memantau perkembangan Siklon Tropis Bakung yang bergerak mendekati wilayah Indonesia.
"Bahkan pada 14 Desember, Siklon Bakung sempat masuk kategori 3 dengan kecepatan angin mencapai 65 knot. Kondisi ini sangat berbahaya, namun kemudian melemah kembali ke kategori 2 dan diharapkan terus menurun hingga kategori 1," pungkasnya.
(Awaludin)