JAKARTA - Bebasnya Gayus Tambunan melenggang ke luar negeri di saat menjalani masa tahanan, menjadi pukul hebat bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Mengingat SBY sangat gencar dengan program memberantas mafia hukum.
Demikian dikatakan Ketua Presidium IPW Neta S Pane kepada okezone, Jumat (7/1/2011).
“Sebenarnya ini kecolongan dari (kasus) yang lama ya (ke Bali). Terungkapnya kasus ini menunjukkan buruknya kinerja aparat penegak hukum kita, sehingga seorang tahanan bisa lenggang kangkung ke luar negeri dengan leluasa. Dan saya kira ini pukulan hebat bagi Presiden SBY yang katanya mempunyai program memberantas mafia hukum,” paparnya.
Untuk itu, lanjut Neta, IPW berharap agar SBY introspeksi diri dan seluruh aparat penegak hukum yakni Polri, Kejaksaan dan Kemenkum HAM melakukan konsolidasi dan pembenahan total.
“Kita harus mendorong KPK menyelesaikan kasus Gayus. Kami berkeyakinan kalau KPK menangani kasus Gayus soal uang Rp28 miliar itu, siapa pejabat yang menjadi beking Gayus bisa terungkap semuanya. Sebab tanpa beking dari orang kuat posisinya, dia tidak akan mungkin bisa (keluar tahanan). Semua itu bisa terjadi karena ada bekingan,” tandas dia.
Ditanya siapa beking itu, Neta enggan menyebut secara rinci. Yang jelas menurutnya, dia pasti orang yang kuat hingga bisa menjamin Gayus bebas pelesiran.
Sementara itu, terhadap KPK Neta berpesan agar lembaga antikorupsi itu tidak khawatir dengan intervensi.
“Soal aliran dana Rp28 miliar itu kan tinggal manggil Susno Duadji, Arafat, Gayus dan Adnan Buyung Nasution untuk dimintai keterangannya. Presiden harus mendesak KPK untuk tangani kasus ini. Terbongkarnya borok Polri jelas menunjukkan ketidakmampuannya menangani kasus ini,” tutupnya.
(Lusi Catur Mahgriefie)