JAKARTA - Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan hingga saat ini masih menunggi laporan dari pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) terkait kabar perawat-perawat asal Indonesia kini terancam dinonaktifkan di Kuwait karena masalah verifikasi ijazah.
"Saya sudah dengar soal itu. Kita masih menunggu laporan masuk dari kemenlu atau dari yang bisa memverifikasi kebenaran berita tersebut," ucapnya di Gedung Binagraha, Komplek Istana Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (20/4/2011).
Ia menambahkan jika hal tersebut benar, pihaknya akan melakukan segala upaya untuk membantu menyelamatkan memperjuangankan hak-hak warga negara kita yang ada di sana.
"Siapapun mereka, kalau berkaitan hukum, kita harus melihat siapapun, meskipun kita ingin membela warga negara kita bila ada ada suatu kasus hukum. Kita punya ruang yang sangat terbatas mengakses ke sana. Kita harus menghormati proses hukum mereka. Kecuali kalau itu berjalan tidak lazim nanti kita akan melakukan langkah," tutupnya.
(Carolina Christina)