BANDUNG- Forum Ulama Umat Indonesia (FUUI) merilis bundel dokumen keterlibatan pimpinan pondok pesantren Al Zaytun AS Panji Gumilang dengan gerakan NII KW 9.
Dokumen yang ditulis pada 2001 lalu, berisi struktur organisasi NII gadungan, mulai dari tingkat presiden hingga desa. Identitas pucuk pimpinan Komandan NII KW 9 atau Syaikh Mahad Al Zaytun alias Abu Toto alias Abdus Salam alias Totot Salam alias Syamsyul Alam alias Abu Bakar alias Prowoto alias Abu Maariq alias AS Panji Gumilang.
Dalam Dokumen tersebut ditulis pusat pelatihan tentara NII (Tentara Islam Indonesia/TII) di Cianjur Selatan, konflik internal antara Panji Gumilang dengan perwira militer NII KW 9, hingga peta wilayah negara NII.
Bahkan, dokumen juga menghimpun catatan aliran dana yang mengarah kepada nomor rekening bank NII KW 9 di Bank CIC (Century) yang pada saldo akhir 2001 mencapai Rp245 miliar.
"Ini memang dokumen lama (dibuat 2001), pernah kami serahkan ke Polda Jabar, Kejati, Pangdam, tapi hingga kini belum ada penyelesaian," terang Ketua FUUI Athian Ali dalam jumpa persnya tentang penyerahan bundel dokumen NII KW 9 di Masjid Al Fajr, Bandung, Jawa Barat, Senin (9/5/2011).
Dokumen tersebut dilatarbelakangi pengaduan masyarakat tentang kasus-kasus yang disebabkan NII KW 9. Lalu FUUI membentuk Tim Investigasi Aliran Sesan (TIAS) pada April 2001.
Akhir 2001, hasil investigasi TIAS membuktikan keterlibatan Panji Gumilang dan Mahad Al Zaytun. Ini didokumentasikan dalam dokumen setebal lebih dari 300 halaman.
Athian menegaskan, pernyataan Panji Gumilang selama ini bohong besar. Jika benar Panji Gumilang tidak terlibat NII KW 9, kenapa dia tidak menuntut mantan-mantan pejabar NII yang kini menuduh keterlibatannya.
"Jika mantan-mantan NII KW 9 bohong, Panji Gumilang bisa menuntut mereka karena pencemaran nama baik," tandasnya.
Sementara Sekertaris FUUI Hedi Muhamad menambahkan, sebenarnya FUUI juga akan menghadirkan saksi kunci seorang perwira yang dekat dengan Panji Gumilang yang pernah ditahan di Rutan Kebon Waru Bandung atas kasus pemalsuan identitas sebagai dokter palsu Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Namun, setelah 9 bulan dipenjara saksi ini hilang.
"Tapi kita punya rekaman visualnya. Dia menyebutkan, pusat pelatihan militer di Cianjur Selatan, di sana ada tempat senjata. Saksi ini dimentor langsung oleh Panji Gumilang," tuturnya.
(Kemas Irawan Nurrachman)