JAKARTA- Ketua Generasi Muda Amanat Reformasi(Gemar) Ahmad Nur Hidayat mengatakan, gerakan mahasiswa sebagai anjing penjaga reformasi sebenarnya memiliki posisi strategis.
“Sama strategisnya dengan peran media massa dalam mengawal agenda reformasi,” ujar Ahmad pada diskusi publik, Refleksi 13 Tahun Reformasi, di Gedung Joeang, Jakarta, Sabu (21/5/2011).
Dikatakan Ahmad, saat ini rakyat dalam kondisi terpecah tanpa kohesi dan saling menghancurkan. “Yang sengsara semakin sengsara tanpa ada pembelaan dari negara. Atas nama kepentingan rakyat, UUD 1945 dan Pancasila tidak lagi dijalankan secara konsekuen,” ujarnya.
Saat ini, kata dia, amandemen UUD 1945 tidak lebih dari upaya menciptakan kekuasaan tanpa adanya kesejahteraan, keadilan, dan kebenaran bagi rakyat. “Akibat dari semua itu, negara cenderung menjadi alat kekuasaan dari pada menjadi negara hukum yang memberi keadilan dan kesejahteraan bagi rakyatnya,” papar Ahmad.
Dari sisi penegakan hukum, sambung dia, setali tiga uang. "Tujuan reformasi di bidang hukum tidak ada yang tercapai,” ujarnya. Dia menambahkan, hukum di negeri ini pascareformasi, tidak lebih dari instrumen politik.
(Dadan Muhammad Ramdan)