JAKARTA - Staf khusus Presiden, Daniel Sparingga, mengatakan langkah Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD dalam membongkar dugaan praktek suap yang dilakukan Bendahara Umum partai Demokrat M. Nazaruddin dinilai patut ditiru.
"Sangat jelas bahwa apa yang terjadi dalam semua percakapan itu merupakan kesepahaman bahwa tindakan korupsi dalam bentuk apapun di semua bidang memang harus dilawan dan semua tindakan itu tidak hanya dikutuk dan dikecam, tapi pelakunya juga diurus, diluruskn yang bengkok," ujarnya di kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta
Pusat,Senin (23/5/2011).
Daniel menambahkan pertemuan antara SBY dan Mahfud membuktikan adanya
komitmen dalam pemberantasan korupsi.
"Saya kira pertemuan dua pihak itu mendemonstrasikan bahwa orang-orang penting di negeri ini sangat peduli bahwa korupsi harus diberantas," sambungnya.
Lantas, mengapa pertemuan itu tidak dilakukan di Cikeas?
"Saya kira tempat jadi kurang penting dibanding dengan perkara yang hendak diluruskan itu. Saya kira semua orang paham, ada kemendesakkan untuk mngambil tindakan yang segera,apalagi memulihkan di hadapan rakyat bahwa korupsi memang sedang dilawan," pungkasnya. (put)
(Hariyanto Kurniawan)