JOMBANG- Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur KH Salahuddin Wahid, mengatakan bahwa presiden terpopuler itu berarti terbaik.
Pernyataan tersebut disampaikan Gus Solah, panggilan akrabnya, merujuk pada hasil survei yang dilakukan para ahli di Amerika Serikat. Dia mencontohkan Amerika Serikat, negara yang sudah dipimpin sekira 40 presiden.
Para ahli di negara itu membuat kajian tentang prestasi presiden. “Hasilnya, tidak selamanya yang terpopuler adalah yang terbaik. Bahkan John F Kennedy tidak termasuk dalam 10 presiden terbaik di Amerika,” ujar adik kandung almarhum Abdurrahman Wahid ini saat berbicang dengan okezone di kediamannya, Senin (23/5/2011).
Dia pun langsung mengomentari hasil survei Indo Barometer yang menyebutkan Presiden Soeharto masih disukai publik.
Gus Solah mengaku pernah melakukan survei pada 2007 dan hasilnya tidak jauh berbeda dengan survei Indo Baromater.
”Saya pernah menggelar survei dan ternyata hasilnya tidak jauh beda dengan Indo Barometer. Kemudian, survei media cetak nasional juga sama. Ini menandakan rakyat masih menyukai kepemimpinan Pak Harto,” beber Gus Solah.
Dia menjelaskan, survei yang dilakukannya menempatkan Presiden Soeharto paling baik dengan hasil 33 persen. Kemudian disusul Presiden Soekarno, 20 persen. Sedangkan Presiden SBY memperoleh belasan persen, disusul Megawati 10 persen. Kemudian baru Gus Dur dan BJ Habibie. “Suka atau tidak suka memang faktanya seperti itu,” imbuhnya.
Dibanding dengan pemerintahan saat ini, lanjut Gus Solah, kepemimpinan Soeharto memiliki ketegasan. Walaupun di samping itu ada gaya reperesif dan otoriter.
Sedangkan pemerintahan saat ini, rakyat kurang merasakan keamanan serta tidak ada kepastian hukum.
Sementara itu, saat ditanya isu muatan politik di balik survei indo Barometer, Gus Solah menepis hal itu. “Saya kira enggak lah. Apa mau mengangkat Tommy (Tommy Soeharto-red). Tommy, sebagaimana kita tahu adalah bekas narapidana. Tapi kalau sampai terjadi seperti itu (menjadi Presiden), adalah kehancuran bagi bangsa ini,” tegasnya.
(Anton Suhartono)