JAKARTA - Muhammad Nazaruddin balik menyerang elite Demokrat terkait pencopotan dirinya sebagai Bendahara Umum Partai Demokrat.
Nazaruddin menyebut Sekretaris Dewan Kehormatan Amir Syamsuddin juga melanggar etika, karena membela tersangka kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).
"Kalau soal etika, Pak Amir lebih-lebih melanggar etika Demokrat," kata Nazaruddin kepada okezone, Selasa (24/5/2011). Nazaruddin menyebut Amir menggunakan nama partai demi menyukseskan pekerjaannya sebagai advokat.
"Ada Hakim Agung dilobi Amir atas nama Demokrat untuk kepentingan kliennya. Pak Benny (Benny K Harman) punya data ini," ujar Nazaruddin mencoba meyakinkan.
Namun, saat dikonfirmasi Benny K Harman mengaku tidak tahu menahu persoalan Amir seperti yang disebutkan rekannya Nazaruddin. "Saya enggak tahu itu, urusan-urusan itu saya enggak mengerti," jawab Benny saat dikonfirmasi.
Benny yang juga Ketua Tim Pencari Fakta (TPF) Fraksi Demokrat tidak keberatan namanya dikutip Nazaruddin untuk "menyerang" Amir. "Saya enggak tahu silakan saja dia ngomong. Saya enggak tahu," pungkasnya.
Tak hanya Amir, Nazaruddin juga menyebut Andi Mallarangeng terlibat dalam upaya menyingkirkan posisinya. "Ini jelas mengaburkan kasus Kemenpora. Tetapi kenapa dibuat isu-isu lain begini. Pak Andi saya rasa ikut terlibat," tandasnya.
(TB Ardi Januar)