JAKARTA - Langkah Dewan Kehormatan Partai Demokrat (PD) mencopot M. Nazaruddin dari posisi Bendahara Umum partai dinilai sebagai keputusan yang bijaksana. Selanjutnya, momentum ini sejatinya dimanfaatkan bagi PD untuk membersihkan dirinya.
Namun, agaknya drama politik ini tidak akan hanya sampai disitu. Pasalnya, Nazaruddin yang tidak puas kemudian melancarkan serangan balik kepada petinggi PD yakni Amir Syamsuddin dan Andi Mallarangeng.
"Yang lebih penting kita tunggu nyanyian Nazaruddin karena bagaimana pun posisi Nazaruddin sekarang sebagai whistle blower. Jadi mungkin dia enggak mau dikorbankan sendirian," kata pengamat politik LSI Burhanuddin Muhtadi dalam sebuah diskusi di rumah makan Bumbu Desa, Cikini, Jakpus, Selasa (24/5/2011).
Burhanuddin menyarankan agar PD bisa bersikap lebih dewasa dengan membiarkan Nazaruddin membuka semua dugaan keburukan yang ada pada internal partai pemerintah tersebut.
"Biarkan Nazaruddin meniup peluitnya dan menyanyi sepuasnya, dan ujungnya masyarakat akan menilai apakah data yang dibawa Nazaruddin itu valid atau tidak. Kalau toh isinya pepesan kosong berarti dia sedang bersandiwara," pungkasnya. (put)
(Hariyanto Kurniawan)