Tranparansi Kejaksaan Belum Terealisasi di Lapangan
JAKARTA - Hari ini institusi Kejaksaan genap berusia 50 tahun. Diusianya yang sudah mencapai setengah abad ini, apa saja kemajuan yang sudah dicapai Kejaksaan?
Pemerhati hukum yang juga peneliti Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Aria Suyudi menyebut Kejaksaan sudah mengalami kemajuan dalam beberapa tahun terakhir. Meski, diakui masih banyak pula tugas berat yang harus digenjot institusi Adhiyaksa ini.
“Pertama, harus diucapkan selamat dulu kepada Kejaksaan karena Presiden sudah menyetujui adanya tunjangan kinerja bagi jaksa. Namun, masih banyak pembaruan yang harus dilakukan, sebab perbaikan itu tidak hanya dalam reformasi birokrasi. Termasuk di sini penangan perkara yang tranparan dan akuntabel,” kata Aria kepada okezone, Jumat (23/7/2011).
Menurut Aria, secara umum kinerja kejaksaan memang mengalami kemajuan, meski baru sebatas aspek formal, misalnya dalam keterbukaan informasi publik.
“Tinggal pelaksanaanya di lapangan. Asepk formal jangan dianggap sebagai tujuan utama. Bola panas yang dilemparkan ke Kejaksaan harus disikapi secara proporsional. Mesti diperhatikan, persoalan keja teknis Kejaksaan yaitu penuntutan,” jelasny.
Aria juga mengamini banyaknya suara sumbang terhadap Kejaksaan, menyoal kasus-kasus yang mandeg dan segelintir kasus yang berlanjut ke tahap penuntutan.
“Tapi memang sampai saat belum ada data yang benar-benar akurat soal berapa perkara yang lanjut dan yang dihentikan. Belum ada yang tahu pastinya,” ungkap dia.
Kuncinya, kata Arya, adalah pembenahan dalam hal tranparansi informasi, yang bisa meminimalkan penyimpangan oleh sejumlah oknum jaksa.
(Dede Suryana)
