JAKARTA - Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (INACA) menyesalkan penyalahgunaan obat terlarang oleh pilot Lion Air. Kejadian tersebut dianggap mengganggu citra industri penerbangan Indonesia di tengah upaya memulihkan kepercayaan dunia internasional.
“INACA sangat menyesalkan tindakan indisipliner yang tidak bertanggung jawab tersebut. Kami juga menganggap penyalahgunaan narkoba dan psikotropika oleh oknum pesawat tersebut bukanlah gambaran umum gaya hidup seluruh awak pesawat,” kata Presiden INACA Emirsyah Satar dalam kenferensi pers yang digelar di Planet Airman, Hotel Sultan, Jumat (10/2/2012)
Direktur Utama Garuda Indonesia ini mengatakan, seharusnya awak penerbangan menjunjung tinggi profesionalisme dan sikap disiplin. Pilot yang hidupnya diatur oleh regulasi yang sangat ketat semestinya mampu menjaga keselamatan seluruh penumpang. “Bukan melakukan hal yang bisa membahayakan penumpang,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Presiden INACA Capt. Novianto Herupratomo mengatakan, sebelum terbang, seorang pilot harus menyatakan kondisi tubuhnya siap atau tidak untuk melakukan penerbangan.
"Meskipun secara umum belum ada peraturan yang mengatur tentang adanya tes kesehatan awak pesawat sebelum pemberangkatan, namun setiap penerbang mempunyai hak untuk menyatakan dia siap atau tidak untuk melakukan penerbangan,” katanya.
(Insaf Albert Tarigan)