MEDAN- Pemerintah Kota Medan, Sumatera Utara, bekerja sama dengan Polsek Medan Baru menggelar operasi Razia Kasih Sayang terhadap pelajar yang berkeliaran di tempat umum saat jam sekolah.
Dari operasi yang digelar Kamis (16/2/2012) ini, sebanyak 30 siswa SMP dan SMA terjaring razia.
Wali Kota Medan melalui Camat Medan Baru, Petisah Muhammad Yunus, mengatakan Razia Kasih Sayang dilakukan untuk menertibkan anak sekolah yang bolos atau berada di luar sekolah saat jam belajar berlangsung.
Operasi ini dilakukan karena banyaknya orangtua siswa yang resah terhadap anak mereka.
"Dalam operasi ini 30 siswa diamankan dari dalam warnet karena bolos dari sekolahnya," katanya.
Yunus Menjelaskan, selanjutnya anak sekolah yang terjaring akan dipanggil orangtuanya dan diberikan sanksi peringatan. Sedangkan warnet yang masih membandel dengan mengizinkan anak sekolah masuk akan diberikan sanksi melalui Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Medan.
“Razia ini dilakukan karena sesuai dengan peraturan Wali Kota yang sudah ditetapkan. Kami akan terus menyosialisasikan peraturan ke sekolah-sekolah untuk meminimalisir siswa cabut di jam pelajaran berlangsung,” ungkap yunus.
Sementara itu, Kapolsek Medan Baru Kompol Donni Alexander menambahkan razia dilakukan bekerja sama dengan pihak pemerintah kota. Dalam operasi ini sejumlah personel dturunkan untuk mendampingi pihak pemerintah.
"Setelah ditangkap, siswa akan dilakukan pendataan dan orangtuanya akan dipanggil sehingga membuat efek jera kepada sang anak," katanya.
Operasi seperti ini akan terus dilakukan untuk meminimalisir angka kriminal atau tawuran pelajar.
“Untuk razia kali ini sifatnya hanya memberikan imbauan bukan memberikan sanksi hukum. Siswa-siswa tersebut adalah adik-adik kita yang harus dibina,” tegasnya.
(Kemas Irawan Nurrachman)