Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ilham Habibie: Salah Satu Pilar Indonesia Emas 2045 adalah Pembangunan Manusia dan Iptek

Fakhrizal Fakhri , Jurnalis-Minggu, 09 Juni 2024 |22:58 WIB
      Ilham Habibie: Salah Satu Pilar Indonesia Emas 2045 adalah Pembangunan Manusia dan Iptek
Kasi Pandu sebar inspirasi ke Tanah Air (Foto: PPI Dunia)
A
A
A

JAKARTA - Sejak dibuka pada tanggal 10 Maret 2024, Kelas Inspirasi Pendidikan Dunia (KASI PANDU) telah mengundang sejumlah tokoh-tokoh pendidikan yang menginspirasi.

KASI PANDU yang merupakan program dari Direktorat Pergerakan dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) PPI Dunia berkomitmen menyebarkan inspirasi ke seluruh penjuru tanah air terutama bagi para guru dan siswa sekolah dasar menengah.

Sampai pada penutupan program KASI PANDU yang dikemas dalam acara Awarding & Closing Ceremony 2024, telah hadir 2 bintang tamu luar biasa yang telah banyak menginspirasi masyarakat Indonesia dengan pendidikan kelas dunia dan karya-karya hebatnya yaitu Ilham Akbar Habibie, dan Carina Citra Dewi Joe yang merupakan penemu Vaksin AstraZeneca yang dibuat untuk mencegah infeksi Covid-19.

Dalam Studium Generale, KASI PANDU Awarding & Closing Ceremony 2024, Bapak Ilham Akbar Habibie berbicara mengenai pentingnya IPTEK bagi generasi penerus bangsa.

"Salah satu pilar Visi Indonesia 2045 adalah pembangunan manusia dan penguasaan Iptek. Sesuai data dari Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Wantiknas), indeks pembangunan manusia di Indonesia dari tahun 2010-2022 menunjukkan tren yang terus meningkat dengan kategori tinggi dan berada pada posisi 114 secara global dan urutan ke-6 se-Asia Pasifik namun masih tertinggal dari negara tetangga Singapara dan Malaysia," ujarnya, Minggu (9/6/2024).

Untuk dapat terus meningkatkan indeks pembangunan manusia, manusia Indonesia perlu memiliki kompetensi literasi digital seperti : Digital Skills, Digital Culture, Digital Ethics, dan Digital Safety.

Ilham Habibie menyampaikan bahwa kompetensi tersebut merupakan salah satu kelemahan SDM berbasis teknologi di Indonesia. Selain itu, masih masifnya penyebaran hoaks digital leadership yang belum jelas, akses dan harga layanan serta perangkat digital yang affordabilitasnya belum merata, kurangnya SDM digital dan inovasi Iptek dalam negeri dan program-program terkait transformasi digital yang sudah ada belum dikolaborasikan secara optimal merupakan analisis kelemahan SDM di Indonesia.

Tetapi di balik semua kelemahan tersebut, Ilham Habibie menyampaikan bahwa Indonesia memiliki kekuatan di demografi yang mana 65% adalah digital native dan alokasi APBN khusus untuk TIK.

"Kesempatan pun terbuka lebar untuk terus meningkatkan digital skill terutama untuk para UMKM dan jumlah pengguna internet yang sangat besar di Indonesia. Dan tentunya, Indonesia harus tetap waspada terhadap ancaman digital divide dan rekrutment tenaga asing dan produk asing akibat kurangnya penguasaan IPTEK dan inovasi," kata dia.

Ke depan, Ilham Habibie menyampaikan bahwa Indonesia perlu mempersiapkan sumber daya manusia masa depan yang inovatif, kompetitif, dan produktif melalui sistem pendidikan STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics) yang berfokus pada pembelajaran berbasis proyek.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement