Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Dua Mahasiswa "Disiksa" Pria Bertopeng di SPBU Petronas

Iman Herdiana , Jurnalis-Kamis, 29 Maret 2012 |03:35 WIB
Dua Mahasiswa
(Iman Herdiana/Okezone)
A
A
A

BANDUNG - Dua orang mahasiswa “disiksa” pria bertopeng di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Petronas, di Jalan Ir H. Juanda (Dago), Bandung, Rabu (28/3/2012).
 
Akibatnya, dua mahasiswa tersebut terkapar bercucuran darah di lokasi SPBU milik Malaysia itu. Namun, tentu saja aksi kekerasan itu bukan yang sebenarnya terjadi. Tetapi bagian dari aksi teatrikal menolak kenaikan harga BBM oleh puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Lingkar Dipatiukur Bandung.
 
Kordinator aksi Yudha Maulana menjelaskan, teatrikal itu sebagai simbol (kapitalisme) dan terkapar akibat mahalnya harga bahan bakar minyak di Indonesia.
 
"Petronas adalah simbol Neoliberalisme. SPBU ini milik asing, milik Malaysia," ujar Yudha, di sela aksi, Rabu (28/3/2012).
 
Lanjutnya, Pemerintah SBY-Boediono telah gagal dalam memanfaatkan sumber daya alam di Indonesia. Pemerintah justru ingin menaikan harga BBM. "Pemerintah malah mempersilakan Petronas buka di Indonesia," tukasnya.
 
Sehingga lewat aksi itu pihaknya menuntut pencabutan UU Migas No 22 tahun 2011 sebagai dasar kebijakan SBY untuk menyerahkan penentuan harga minyak kepada mekanisme pasar internasional.
 
Massa juga menuduh cadangan minyak di Indonesia banyak dikuasai asing seperti Chevron Pacific Indonesia, Exxon Mobil, Chonoco Philips, E dan P, Shell, Petronas. Karena itulah, aksi menuntut rezim SBY-Boediono yang cenderung neoliberal supaya turun karena telah menyengsarakan rakyat.
 
SBY-Boediono dinilai tidak belajar dari pengalaman menaikan harga BBM pada 2005 dan 2008. Waktu itu alasan kenaikan karena APBN tidak mampu memenuhi kebutuhan subsidi BBM, kemampuan produksi minyak rendah, dan kenaikan harga minyak Internasional.
 
"Seharusnya potong gaji pejabat dan potong fasilitas pejabat yang membebani APBN," tegasnya.
 
Aksi tersebut berlangsung kondusif. Sekitar pukul 12.00 WIB, peserta aksi berakhir meneriakan yel-yel "Turunkan SBY Boediono sekarang Juga."

(Insaf Albert Tarigan)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement