Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Protes Harga BBM Naik, Ibu Ini Dorong Motor 5 Km

Salman Mardira , Jurnalis-Kamis, 29 Maret 2012 |12:28 WIB
Protes Harga BBM Naik, Ibu Ini Dorong Motor 5 Km
Yasmin Shabri saat melintas di Jembatan Pante Pirak (Foto: okezone/Salman M)
A
A
A

BANDA ACEH - Seorang ibu rumah tangga di Aceh melakukan aksi unjuk rasa tunggal menolak rencana penaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
 
Yasmin Shabri, perempuan warga Perumnas Ajun Lam Hasan, Jalan Dahlia Nomor 102, Aceh Besar, mendorong sepeda motornya sendiri di Kota Banda Aceh sejauh lima kilometer.

Yasmin memprotes penaikan harga BBM yang sangat merugikan rakyat, terutama ibu rumah tangga.

“Saya heran, kita ambil minyak bumi dari tanah sendiri, kenapa kita harus ikuti harga dari luar,” ungkap Yasmin kepada wartawan, Kamis (29/3/2012).

Yasmin memulai aksinya dari Simpang Tiga, Setuy. Dia mendorong sepeda motor dalam kondisi mesin mati melintasi Jalan Teuku Umar hingga ke pusat kota dan finish di Bundaran Simpang Lima.

Saat mendorong sepeda motornya, dia mengenakan celemek seperti orang memasak, memakai panci di kepala sebagai penganti helm, dan menggantungkan wajan di bahu. Jeriken tidak ketinggalan dibawa di sepeda motor dan goni bertuliskan beras.

Mulut ditutup masker, Yasmin tak berbicara sepanjang aksi. Di sepeda motornya juga terpampang poster bertuliskan, Harga BBM Naik Harga Diri Pemerintah Turun.

Aksi ini mengundang perhatian pengguna jalan, bahkan ada pengendara yang berhenti untuk mengambil foto ibu ini dengan kamera telepon seluler.

Saat melintas di Jalan Teuku Umar, polisi lalu lintas sempat mencegat Yasmin untuk meminta surat izin menggelar aksi unjuk rasa. “Saya hanya menyampaikan aspirasi Pak,” ungkap Yasmin kepada polisi.

Polisi akhirnya mengizinkan Yasmin melanjutkan aksinya. Bahkan polisi ikut mengawal dan mengamankan jalan yang dilalui ibu beranak tiga itu hingga ke Simpang Lima.

Di tengah perjalanan, Yasmin sempat singgah di SPBU Simpang Jam, kemudian membagikan selebaran berwarna merah muda berisi puisi karyanya berjudul "Sepercik Marah".

Usai beraksi Yasmin menuturkan kalau aksinya murni atas keresahan dirinya sebagai ibu rumah tangga.

“Saya ini ibu rumah tangga, tidak punya organisasi, jadi beginilah satu-satunya yang bisa saya lakukan,” katanya, saat ditanya kenapa tidak ikut bergabung saja dalam aksi unjuk rasa bersama mahasiswa.

“Kalau BBM naik, semua harga naik. Anak-anak bisa kena gizi buruk, harga transportasi naik, kebutuhan dapur naik, perempuan kelompok yang paling dirugikan. Saya kecewa dengan pemerintah," tukasnya.

Yasmin mengaku aksinya ini tidak diketahui seluruh keluarganya. “Tapi sudah dapat izin dari suami,” ucapnya sambil tersenyum.

(Anton Suhartono)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement