JAKARTA- Dua tahun menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2014, sejumlah partai politik (parpol) mulai menjaring sejumlah calon anggota legislatif, baik di tingkat kabupaten/kota hingga pusat. Tak jarang, sejumlah parpol membidik artis untuk diusung dalam Pemilu 2014.
Namun, bagi Partai Demokrat, popularitas artis bukanlah jaminan untuk mendulang suara di pemilu.
Bahkan, menurut Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Saan Mustopa, partainya sama sekali tidak mengincar artis untuk diusung menjadi anggota legislatif. "Sampai hari ini PD belum membidik artis," tuturnya saat berbincang dengan wartawan di Cibubur, Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/5/2012).
Partai berlambang Segitiga Mercy itu, pada Pemilu 2009 diketahui mengusung sejumlah artis, sebut saja Nurul Komar (komedian), Angelina Sondakh, (Alm) Adjie Massaid, Vena Melinda. Tapi di Pemilu 2014, Partai Demokrat sepertinya tak terlalu membidik artis.
Menurut Saan, perolehan suara dari artis yang berhasil duduk di senayan tidak begitu signifikan dalam pemilu 2009 lalu. "Artis-artis itu suaranya enggak ada yang tinggi kok. Cuma Tantowi yang tinggi. Kalau kekhawatiran sistem pemilu terbuka itu didominasi publik figur, itu salah, tidak relevan," katanya.
Untuk urusan perolehan suara di Pemilu, kata Saan, popularitas seorang Artis masih kalah jauh dibandingkan dengan Aktivis. "Budiman (Sudjatmiko) dan Ganjar (Pranowo) yang bukan publik figur, yang aktivis, dia dapat suara signifikan. Popularitas, uang, itu tidak relevan dengan keterpilihan anggota legislatif," tegasnya.
Lebih lanjut Saan menambahkan, yang diperlukan untuk menjadi anggota dewan bukanlah popularitas. Melainkan kemampuan untuk membuat jaringan dan melakukan kerja politik. "Dengan sistem terbuka yang diperlukan itu justru kemampuan untuk membuat jaringan dan kerja-kerja politik, dan kerja keras. Contohnya aktivis," pungkasnya.
(Stefanus Yugo Hindarto)