Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Politikus PKS Protes Kampanye Penggunaan Kondom

Tegar Arief Fadly , Jurnalis-Selasa, 19 Juni 2012 |17:49 WIB
Politikus PKS Protes Kampanye Penggunaan Kondom
Ilustrasi (Foto: Dok Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Kebijakan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menggelar kampanye penggunaan kondom untuk kelompok seks berisiko, menuai protes. Anggota Komisi IX dari Fraksi PKS, Herlini Amran, menyatakan kampanye semacam ini sama halnya dengan mendorong legalisasi perilaku seks bebas.
 
"Kami sangat menyesalkan statement Ibu Menkes yang mengatakan akan membuat gebrakan menggalakan penggunaan kondom untuk kelompok seks berisiko, termasuk kepada remaja dan masyarakat. Justru dengan itu pemerintah melegalkan seks bebas (zina) dengan alasan mensosialisasikan penggunaan kondom,” tuturnya kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (19/06/2012).
 
Menurut Herlini, seharusnya pemerintah lebih meningkatkan penyuluhan pengetahuan komprehensif terkait program kesehatan reproduksi wanita bagi remaja usia di bawah usia 15 tahun, karena masih jauh dari target yang dicanangkan sebesar 65 persen. Realisasi yang terwujud hanya tercapai 11,4 persen pada 2011.
 
“Karena berdasarkan hasil survei perubahan perilaku yang dirilis Kemenkes, malah 55 persen dari keseluruhan infeksi baru HIV dan kasus AIDS disebabkan oleh hubungan seks heteroseksual, atau naik dua persen dibandingkan lima tahun lalu,” imbuhnya.
 
Herlini menambahkan, Kemenkes harus lebih mendorong penyusunan regulasi tentang pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. Kemudian penyuluhan penggunaan kondom di berbagai lokasi yang berisiko terjadinya penularan, seperti kafe, lokalisasi, lembaga pemasyarakatan dan tempat kerja di lepas pantai, pertambangan, dan kawasan hutan.
 
"Sosialisasi program kesehatan reproduksi kepada remaja dan mengkampanyekan larangan seks bebas di luar nikah," tandasnya.

(Muhammad Saifullah )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement