PEKANBARU - Tim medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru belum bisa melakukan CT Scan terhadap bayi kembar siam yang menyatu di bagian lengan hingga pusar. Hal itu disebabkan karena kondisi pasien masih buruk.
Ketua tim dokter, Tubagus Odih, menyatakan belum bisa melakukan CT Scan atau observasi lebih rinci mengenai organ dalam dikarenakan kondisi bayi dari pasangan Martini dan Amran belum bisa bernapas dengan baik.
"Pasien masih mengunakan alat bantu pernafasan. Jadi kita sampai sekarang belum bisa melakukan CT Scan atau MsCT," kata Tubagus kepada Okezone.
Diakuinya, tim dokter pernah mencoba melepas alat bantu pernapasan, namun yang terjadi sang bayi tidak kuat. "Dan saturasinya langsung turun. Jadi masih tergantung C-pap (alat bantu pernapasan)," ujarnya.
Dia menyatakan kondisi terkini tanpa vital sang bayi kembar berjenis kelamin laki-laki masih stabil " Mulai hari ini kita lakukan diet per oral" tukasnya.
Bayi kembar siam ini lahir 20 Juli 2012 melalui operasi cesar. Saat lahir bayi ini memiliki bobot 2,7 kilogram. Bayi ini mempunyai sejumlah kelainan seperti hanya memiliki satu jantung dan limpa. Bayi juga memiliki tiga tangan dan kaki (dicephalus paraphagus) dan kelainan pada kelamin (epispadia).
(Risna Nur Rahayu)